BENGGALA, KOMPAS.TV - Sebuah badai besar kembali terjadi di Teluk Benggala di lepas pantai timur India pada hari Kamis (20/5/2021), yang menyebabkan sedikitnya 120 orang dipastikan tewas.
Badai tersebut terjadi beberapa hari setelah keluarnya ramalan cuaca usai bencana angin topan terbesar, Topan Tauktae melanda bagian barat negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Para ilmuwan mengatakan, angin topan di wilayah berpenduduk padat itu menjadi lebih kuat karena perubahan iklim menyebabkan suhu laut yang lebih hangat.
Bahkan sebelum Topan Tauktae menghantam pantai Senin malam, hujan deras dan angin kencang menewaskan sekitar 20 orang di bagian barat dan selatan India.
Di Gujarat, angin kencang juga menghancurkan jendela, menumbangkan puluhan ribu pohon dan mematikan aliran listrik bagi sebagian besar warga.
Baca Juga: Sepanjang 2021, 244 Tenaga Medis di India Gugur dalam Perang Melawan Gelombang Covid-19
Pada hari Rabu, menurut pejabat setempat, jumlah korban tewas dilaporkan meningkat menjadi 53 orang.
Namun, jumlah korban bisa jauh lebih banyak, dengan surat kabar lokal mengatakan hampir 80 orang tewas di negara bagian itu.
Sebagian orang yang tewas diakibatkan oleh runtuhnya rumah atau tembok.
Sekitar 200.000 warga dievakuasi sebelum topan terjadi dan beruntungnya, tidak ada masalah serius yang dilaporkan dari rumah sakit Covid.
Topan yang melemah saat bergerak ke timur laut juga menyebabkan hujan lebat di Allahabad dan New Delhi dan dilaporkan menjadi hari terbasah dan terdingin di bulan Mei dalam 70 tahun.
Baca Juga: Rekor Lagi! India Catatkan Angka Kematian Tertinggi, 4.529 Orang Meninggal Dalam Sehari
Instalasi minyak lepas pantai juga terkena dampak dengan gelombang setinggi delapan meter yang menghantam menyebabkan lepasnya satu alat pengebor minyak dan beberapa kapal pendukung dengan sekitar 700 orang berada di dalamnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.