KUDUS, KOMPAS.TV - Tidak bisa mudik, puluhan santri Pondok Pesantren Kaligrafi Quran, di Desa Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menghabiskan waktu dengan menulis kaligrafi ucapan selamat Idul Fitri untuk keluarga di rumah. Dengan kegiatan ini, diharapkan bisa mengobati kerinduan keluarga mereka, karena tidak bisa bersama pada lebaran tahun ini.
Adanya aturan larangan mudik dari pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19, membuat para santri di Pondok Pesantren Kaligrafi Quran, di Desa Undaan, Kudus, Jawa Tengah yang rumahnya jauh dan berasal dari luar Jawa tidak bisa pulang kampung pada lebaran tahun ini.
Untuk mengobati kerinduan mereka kepada keluarga, para santri diajak di atas tanggul desa sambil menulis kaligrafi ucapan selamat hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah yang akan dipersembahkan untuk keluarga mereka di rumah. Dengan sabar para santri menggoreskan kuas mereka di atas kanvas sebelum ahirnya ucapan tersebut selesai dikerjakan.
Setelah selasai dikerjakan, karya kaligrafi para santri ini selanjutnya di foto dan dikirim kepada keluarga mereka masing-masing. Menurut salah seorang santri asal Maluku, karena adanya larangan mudik dari pemerintah, pada lebaran tahun ini ia tidak bisa pulang. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengobati kerinduan mereka terhadap keluarga di rumah.
Sementara itu menurut pengasuh Pondok Pesantren Kaligrafi Al Quran, Kudus pada lebaran tahun ini setidaknya ada 50 persen santri yang tidak bisa mudik akibat adanya larangan dari pemerintah. Hal ini disebabkan karena kebanyakan santri yang ada di pondok ini berasal dari luar Jawa seperti NTB, Maluku dan Pangkal Pinang.
Kebijakan larangan mudik dipilih pemerintah untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 dan bagi para santri yang rumahnya jauh memutuskan untuk tidak mudik pada lebaran tahun ini, hal ini dilakukan untuk menjaga keluarga mereka dan menghindari penyebaran Covid-19.
#Kaligrafi #Covid19 #PondokPesantren
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.