Kompas TV nasional berita utama

Antisipasi Lonjakan Kasus Aktif Covid-19, Presiden Jokowi Minta PPKM Mikro Diperkuat

Kompas.tv - 17 Mei 2021, 13:52 WIB
antisipasi-lonjakan-kasus-aktif-covid-19-presiden-jokowi-minta-ppkm-mikro-diperkuat
Presiden Jokowi saat memberikan penjelasan mengenai dikeluarkannya kebijakan larangan mudik lebaran 2021. (Sumber: Dok. Biro Sekretariat Presiden)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk memperkuat penerapan PPKM Mikro dalam mengantisipasi arus balik pemudik. Salah satunya adalah dengan memberlakukan random tes untuk sejumlah provinsi dalam rangka menekan penularan Covid-19 akibat libur lebaran.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto seusai menggelar Rapat Terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (17/5/2021).

“Ini tadi arahan Bapak Presiden untuk memperkuat PPKM mikro, baik di tempat mereka berangkat, maupun di tempat tujuan, di daerah, di Jakarta,” katanya Airlangga Hartarto.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Serukan Perlawanan, Firli Bahuri Dilaporkan ke Dewan Pengawas

“Kemudian khusus untuk yang dari Sumatera dilakukan mandatory cek di Pelabuhan Bakauhuni, dan juga di tempat mereka berangkat. Tentunya kita berharap bahwa mereka yang masuk ke Jawa, terutama dari wilayah yang naik itu sudah aman dari Covid-19,” tambahnya.

Dalam ratas, Airlangga mengatakan telah melaporkan kepada Presiden Jokowi perihal perkembangan kasus Covid-19. Terhitung hari ini, Airlangga menyampaikan angka kasus aktif Covid-19 relatif masih terkendali.

Baca Juga: Politikus DPR Ini Minta Pemerintah Tambah Peran dan Tambah Anggaran BNPB

“Di mana pada kasus aktif nasional adalah 5,2  persen dibandingkan global yang 11,09 persen, kemudian kasus kesembuhannya adalah 92 persen di mana global 86,83 persen dan kematian kita masih 2,8 persen dan globalnya 2,07 persen,” ujarnya.

“Kasus aktif nasional mengalami penurunan sebesar 48,6 dari puncak kasus 5 Februari yang lalu dan kasus aktif adalah minus pengurangannya 7.595 dalam 1 minggu terakhir. Sehingga kasus aktif berada dalam kisaran 90.800,” tambahnya.

Baca Juga: Sempat Ditutup, Kini Pemprov DKI Jakarta Izinkan Warga Ziarah Kubur

Meski menyatakan kasus aktif relative terkendali, Airlangga mengungkapkan ada 15 provinsi yang mengalami peningkatan kasus aktif.

“15 provinsi kasus aktifnya meningkat yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Baca Juga: 2,2 Juta Orang Keluar Masuk Jakarta Selama Pelarangan Mudik, Antisipasi Apa yang Disiapkan DKI?

Dalam paparannya, Airlangga mengatakan secara nasional Bed Occupancy Rate (BOR) relatif rendah atau berada di angka 29 persen. Namun, sambung Airlangga, beberapa provinsi mengalami Bed Occupancy Rate (BOR) yang relatif tinggi.

“Itu ada Sumatera dan kita lihat bahwa Sumatera Utara 57 persen, Riau 52 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatera Barat 49 persen, Sumatera Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, Lampung 38 persen,” ujarnya.

“Nanti Pak Kepala BNPB melaporkan yang di Kemayoran (Bed Occupancy Rate) relatif sudah rendah sekitar 16 persen,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x