JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut selama periode pelarangan mudik, 6 sampai 15 Mei 2021, tercatat 2,2 juta orang masuk ke wilayah DKI Jakarta.
Sementara jumlah yang keluar di periode yang sama sebanyak 2,6 juta orang.
"Ini ada 2,6 juta orang keluar Jakarta dan yang masuk juga 2,2 juta, ini dari 6 sampai 15 Mei 2021," kata Riza, Senin (17/5/2021).
Tingginya pergerakan orang yang keluar masuk Jakarta tersebut berbanding seimbang dengan berpotensi peningkatan kasus penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Rilis Aplikasi Data Warga Buat Monitor Pemudik dan Pendatang yang Masuk Ibu Kota
Melihat kondisi itu, Riza mengatakan, Pemprov DKI telah menyiapkan protokol antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Tentu kalau ada lonjakan sudah ada protokolnya, sudah ada protapnya yang harus dilakukan bersama dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait," katanya.
Salah satu upaya pencegahannya, lanjut Riza, adalah dengan cara penutupan tempat wisata yang diterapkan Pemprov DKI sejak Minggu (16/5/2021).
Selain itu, dua hari lalu, Gubernur DK Jakarta, Anies Baswedan juga menyebutkan beberapa tindakan pencegahan lonjakan Covid-19 yakni, skrining ketat dan penyekatan pintu masuk menuju Jakarta.
Tidak kalah penting, kata Riza, adalah dokumen negatif Covid-19 melalui swab antigen. Sebagai tiket loloh di pos penyekatan.
Upaya-upaya tersebut di atas ditetapkan untuk mencegah lonjakan Covid-19 dari jumlah orang masuk Jakarta yang jika dirinci, kendaraan pribadi sebanyak 2.244.096 orang.
Untuk penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) sebanyak 174 orang. Total orang masuk ke wilayah Ibu Kota menjadi 2.244.270 orang.
Baca Juga: Larangan Mudik Berakhir, Aturan Pengetatan Perjalanan Berlaku 18–24 Mei 2021
Sedangkan jumlah orang keluar Jakarta menggunakan kendaraan pribadi sebanyak 2.607.688 orang, ditambah 555 orang menggunakan bus AKAP sehingga total menjadi 2.608.243 orang.
"Jumlah kendaraan masuk Jakarta 1.513.267, melalu gerbang tol utama 679.152, melalui jalan arteri 834.115 kendaraan," terang Riza.
Di akhir hitung-hitungnnya, Riza mengajak masyarakat untuk berdoa agar libur Lebaran Idulfitri kali ini tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.
"Kita berdoa berusaha terus agar masa liburan ini tidak menimbulkan peningkatan atau lonjakan Covid-19 di Jakarta," Riza memohon doa.
Baca Juga: Selama Aturan Larangan Mudik, Tercatat Lebih dari 1,5 Juta Pemudik Masih Lolos Penyekatan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.