SINGAPURA, KOMPAS.TV - Singapura memutuskan untuk menutup sebagian besar sekolah mulai Rabu, (19/05/2021) setelah negara itu melaporkan jumlah tertinggi infeksi COVID-19 lokal dalam beberapa bulan. Demikian dinyatakan pihak berwenang Singapura seperti dilansir Arab News, Minggu, (16/05/2021)
Semua sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas akan beralih ke pembelajaran dari rumah secara penuh mulai Rabu hingga akhir semester pada 28 Mei.
"Beberapa dari mutasi (virus) ini jauh lebih ganas, dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil," kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing.
Pada hari Minggu, Singapura mengonfirmasi 38 kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal, jumlah harian tertinggi sejak pertengahan September, di mana 18 di antaranya saat ini tidak ditemukan bertaut dengan kasus lain.
Singapura melaporkan lebih dari 61.000 kasus virus, sebagian besar terkait dengan wabah tahun lalu di asrama pekerja asing, dan 31 kematian.
Kasus baru hari Minggu adalah jumlah infeksi lokal tertinggi di luar asrama pekerja dalam setahun.
Baca Juga: Muncul Klaster Baru, Singapura Kembali Berlakukan Pembatasan Sosial Ketat hingga Pertengahan Juni
“Peningkatan tajam jumlah kasus komunitas saat ini mengharuskan kami untuk secara signifikan mengurangi pergerakan dan interaksi kami dalam beberapa hari mendatang,” tambah Chan.
Pusat perdagangan dan keuangan Asia yang berpenduduk lebih dari 5,7 juta orang hingga baru-baru ini melaporkan hampir nol atau satu digit infeksi harian secara lokal selama berbulan-bulan.
Meskipun kasus harian Singapura masih hanya sebagian kecil dari jumlah yang dilaporkan di antara tetangganya di Asia Tenggara, infeksi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Mulai Minggu, pemerintah menerapkan pembatasan ketat pada pertemuan dan kegiatan publik sejak lockdown tahun lalu.
Lebih dari seperlima populasi Singapura telah menyelesaikan vaksinasi dua dosis dengan vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Baca Juga: Persebaran Lokal Covid-19 Meningkat, Singapura Akan Lockdown Hingga 16 Juni 2021
Pihak berwenang akan memulai vaksinasi bagi warga di bawah usia 45 tahun mulai paruh kedua Mei.
Kecepatan program vaksinasi Singapura dipuji banyak negara, namun dibatasi oleh kecepatan kedatangan pasokan vaksin.
Para ahli sedang mempelajari apakah akan memberikan satu dosis vaksin dan memperpanjang interval antara suntikan, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.
Pemerintah juga sedang mengerjakan rencana untuk memvaksinasi anak-anak di bawah 16 tahun setelah persetujuan peraturan diberikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.