YERUSALEM, KOMPAS.TV – Hampir 100.000 rakyat Palestina berkumpul untuk melaksanakan salat Idulfitri di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Kamis pagi (13/5/2021).
Usai menunaikan salat Idulfitri, banyak di antara para jemaah menyerukan nyanyian “Ya Tuhan, berikan kemenangan pada Gaza” sembari melambaikan bendera Palestina, seperti dikutip dari The Jerusalem Post.
Sejumlah spanduk besar yang menggambarkan para pemimpin Hamas dari Jalur Gaza digantung di depan kubah Masjid Al-Aqsa pada Kamis pagi.
Salat Idulfitri berlangsung di kompleks suci tersebut, setelah serangkaian aksi kekerasan antara pejuang Hamas dan tentara Israel berlangsung sepanjang Rabu malam (12/5/2021).
Baca Juga: Terkait Konflik Israel-Palestina, Amerika Serikat Tolak Pernyataan Dewan Keamanan PBB
Melansir The Associated Press, tahun ini, perayaan Idulfitri di Yerusalem terbilang suram, menyusul serangkaian aksi kekerasan yang terjadi di Yerusalem dan Gaza antara militan Hamas dan tentara Israel. Hamas meluncurkan serangan roket yang dibalas dengan serangan udara oleh Israel.
Sejak Senin (10/5/2021), Israel telah meruntuhkan tiga gedung bertingkat yang diklaim menyimpan fasilitas Hamas, setelah sebelumnya memperingatkan warga sipil untuk mengungsi keluar.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, jumlah total korban jiwa yelah mencapai hingga 83 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak dan 7 perempuan, dan lebih dari 480 orang terluka.
Kelompok Jihad Islam mengonfirmasi kematian 7 anggota militannya, sementara Hamas kehilangan 13 pejuangnya, termasuk seorang komandan senior. Sementara, Israel mengklaim, jumlah militan yang tewas jauh lebih banyak.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Komandan Senior Hamas
Di pihak Israel, sebanyak 7 orang tewas terbunuh. Di antara korban tewas termasuk seorang tentara yang tewas akibat serangan rudal anti-tank dan seorang bocah berusia 6 tahun yang terkena serangan roket.
Baca Juga: Korban Tewas di Palestina Akibat Serangan Israel Jadi 43 Orang, 13 di Antaranya Anak-Anak
Kunjungan sejumlah pejabat keamanan Mesir dalam rangka mengupayakan mediasi internasional merupakan perkembangan berarti untuk mengakhiri pertempuran ini.
Menurut dua pejabat intelijen Mesir, para pejabat keamanan Mesir bertemu dengan para pemimpin Hamas di Gaza sebelum menggelar pembicaraan dengan Israel di Tel Aviv. Namun, baik Israel maupun Hamas tampaknya masih enggan untuk berdamai.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.