Kompas TV internasional kompas dunia

Dihantam Gelombang Ketiga Covid-19, Malaysia Catat Rekor Kematian Harian Tertinggi

Kompas.tv - 13 Mei 2021, 19:00 WIB
dihantam-gelombang-ketiga-covid-19-malaysia-catat-rekor-kematian-harian-tertinggi
Pekerja medis mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita selama pengujian virus corona di pusat pengujian Covid-19 di Kajang, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia Sabtu (8/5/2021) ditengah lonjakan kasus. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Malaysia yang kembali menerapkan lockdown akibat hantaman gelombang ketiga Covid-19 mencatatkan jumlah kematian harian tertinggi pada Rabu (12/5/2021).

Malaysia melaporkan rekor 39 kematian baru karena Covid-19 yang mengakibatkan jumlah kematian nasional bertambah menjadi 1.761.

Sedangkan infeksi Covid-19 harian naik 4.765, dan menjadikan jumlah total kasus hingga saat ini sebanyak 453.222.

Mayoritas kasus baru berada di daerah Lembah Klang dan Kuala Lumpur.

Baca Juga: Malaysia Lakukan Lockdown Nasional Mulai 12 Mei 2021

Kementerian Kesehatan menegaskan kembali peringatannya bahwa jumlah total infeksi harian baru dapat melebihi 5.000 pada pertengahan bulan jika tren tersebut terus berlanjut.

Menurut laporan Dirjen Kesehatan Noor Hisham Abdullah, sebanyak 39 korban meninggal yang terdiri dari 37 warga Malaysia dan dua warga negara asing, berusia 43 hingga 88 tahun, memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes.

Sejak awal pandemi, kata Dr Noor Hisham, 62 kasus telah ditemukan dari varian B1351 dari Afrika Selatan sementara dua kasus memiliki varian B16172 dari India.

Otoritas kesehatan juga mengidentifikasi 20 klaster baru, dengan 12 klaster melibatkan tempat kerja dan lima diklasifikasikan sebagai klaster "komunitas".

Baca Juga: Malaysia Lockdown Lagi, Gelombang Ketiga Kasus Covid-19 Meningkat

Hingga saat ini, sudah ada 435 klaster komunitas di Malaysia, dengan 129 di antaranya saat ini aktif.

Total saat ini ada 469 pasien yang berada di unit perawatan intensif, dengan 244 di antaranya membutuhkan bantuan pernafasan.

"Kelompok komunitas ini muncul dari infeksi melalui anggota keluarga dan kontak dekat, acara perayaan, pemakaman, pernikahan, perayaan, dan kegiatan sosial lainnya," tambah Dr Noor HishamHisham dikutip dari Channel News Asia

Dr Noor Hisham mengingatkan masyarakat untuk mematuhi prosedur operasi standar Covid-19 yang berlaku, terutama saat perayaan Hari Raya Idulfitri.

Baca Juga: Lockdown Malaysia Mulai Hari Ini, Puluhan Ribu WNI Terpaksa Mudik Karena Kehilangan Pekerjaan

Ia menambahkan, sekitar 78 persen penderita Covid-19 tidak menunjukkan gejala dan ini menghadirkan risiko infeksi jika orang pergi berkunjung selama musim perayaan.

Di penerapan lockdown terbaru, pertemuan sosial dan makan di restoran dilarang.

Kunjungan rumah dan ziarah kubur selama perayaan Hari Raya Idulfitri juga dilarang, tetapi ibadah tetap diizinkan dengan batasan 20 hingga 50 orang tergantung pada kapasitas maksimum fasilitas.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x