LOS ANGELES, KOMPAS.TV- Menteri BUMN, Erick Thohir, bertemu dengan salah satu pendiri Dufry, Luis Andres N Holzer. Dufry adalah perusahaan duty free yang berkantor pusat di Swiss dan akan bekerja sama dengan BUMN Sarinah.
Hal itu dilakukan Erick di sela kunjungan misi kerjasama bidang energi, kesehatan, dan investasi dengan beberapa pengusaha Amerika Serikat.
Toko duty free adalah toko bebas bea untuk barang-barang impor tertentu. Biasanya toko duty free ditemukan di bandara-bandara internasional.
Erick menyatakan, pembicaraan kerja sama dengan Dufry sudah dimulai sejak 2020. Kerja sama itu berupa penyediaan lahan untuk Dufry di Sarinah Thamrin dan mengembangkan bisnis duty free di bandara internasional di Indonesia.
Baca Juga: Luhut Tegur Kementerian Erick Thohir Soal Penggunaan Produk Asing
"Kerjasama resiprokal ini memberi peluang Indonesia dan Sarinah hadir di berbagai gerai bebas bea Dufry di seluruh dunia," kata Erick dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas TV, Rabu (12/05/2021).
Dalam 5 tahun, Dufry akan membukanya 100 gerai di seluruh dunia, dengan menjajakan produk unggulan UMKM dan komoditas Indonesia yang di kurasi Sarinah.
Seperti kopi, teh, rempah-rempah, produk kecantikan dan kesehatan serta ekspor rotan, mebel, wastra, serta berbagai hasil bumi nusantara.
Baca Juga: Erick Thohir akan Bubarkan 7 BUMN Karena Tak Beroperasi Sejak 2008
“Kita bisa memulai dengan 10 produk super prioritas, super unggul dan super diminati di pasar duty free dan ekspor dulu, selain agar kita fokus, juga dimaksudkan untuk memperoleh consumers insights yang lebih dalam dari dinamika pasarnya”, ujar Erick.
Erick menargetkan, toko duty free di Sarinah sudah bisa dibuka di kuartal-IV tahun ini.
Sementara niru, Dirut Sarinah Fetty Kwartati menyatakan, kerja sama dengan mitra strategis kelas dunia seperti Dufry bukan pekerjaan mudah.
Baca Juga: Kondisi Keuangan Kimia Farma, Perusahaan BUMN yang Terjerat Kasus Alat Rapid Test Bekas
"Sarinah harus naik kelas dan harus berani bersaing di pasar global dari sisi demand, namun dari sisi supply banyak PR di dalam negeri untuk menyiapkan produk-produk nusantara agar dapat bersaing dan merebut peluang pasar dunia baik melalui duty free retail maupun ekspor, " jelas Fetty.
Didirikan pada 1865, saat ini Dufry memiliki dan mengoperasikan 2400 gerai bebas bea di berbagai belahan dunia dengan jumlah pelanggan dan pengunjung sebesar 2.5 miliar orang per tahun.
Dufry juga pemilik jaringan toko ritel Hudson Corporation di Amerika Serikat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.