YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tingkat hunian atau okupansi hotel di Yogyakarta masih jauh panggang dari api. Memasuki H-2 libur lebaran belum ada peningkatan jumlah pesanan kamar.
Catatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tingkat keterisian kamar hotel pada minggu ini belum bergerak sedikit pun. Okupansi hotel di DIY berkisar 0,8 sampai 19 persen dengan rata-rata hanya 1,8 persen.
Untuk reservasi kamar hotel pada 12 sampai 17 Mei 2021 baru 0,8 persen. Kondisi ini lebih buruk ketimbang tahun lalu.
Baca Juga: PHRI DIY Minta ASN Menginap di Hotel-Hotel Yogyakarta Saat Libur Lebaran
“Pada libur lebaran tahun lalu, minimal 10 persen pada H-3 sudah terisi,” ujar Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, Selasa (11/5/2021).
Menurut Deddy, hotel-hotel di DIY sudah menurunkan harga kamar. Namun, ternyata hal itu tidak berpengaruh signifikan karena daya beli masyarakat sudah rendah.
Ia tidak menampik, ada sebagian tamu yang menginap, akan tetapi jumlahnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan ketersediaan kamar.
“Kami butuh solusi dari pemerintah, misal mendorong ASN di DIY mengisi kamar-kamar hotel itu,” ucapnya.
Baca Juga: Jangan Ragu Menghabiskan Liburan Akhir Tahun dengan Menginap di Hotel Yogyakarta
Ia mengatakan hotel-hotel di Yogyakarta yang berada di bawah naungan PHRI bsudah siap menerima tamu. Hotel dan restoran sudah banyak yang terverifikasi protokol kesehatan dan CHSE. Bahkan, karyawan hotel juga sudah mengikuti vaksinasi Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.