SLEMAN, KOMPAS.TV - Berdasarkan data Satlantas Polres Sleman, sebanyak 2.005 kendaraan yang telah diputar balik di pos penyekatan mudik Prambanan dan 1.683 di pos tempel.
“Selama tanggal 6 Mei sampai kemarin malam, kami sudah melakukan pemeriksaan sekitar 3.807 kendaraan. Yang diputarbalikkan sudah 2.005 kendaraan selama 4 hari,” kata Kepala pos pengamanan Prambanan Iptu Haryanto melalui keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).
Polres Sleman menyekat dua pintu masuk utama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan mendirikan pos pengamanan Prambanan dan pos tempel.
Baca Juga: Nekat Masuk Sleman Pada 6 Mei, Siap-Siap Diputar Balik
Sejauh ini, kata Hariyanto, masyarakat yang diputar balik di pos perbatasan sebelah timur DIY ini tidak melengkapi dokumen ataupun terindikasi mudik aman-aman saja. Mereka yang kena razia tidak banyak komplain.
“Masyarakat yang kita putar balik juga menyadari dan menerima. Satu dua komplain tapi tidak signifikan,” jelas dia.
Untuk pemudik yang mencoba mengelabui petugas seperti menumpang truk atau mobil boks belum ditemui oleh Hariyanto. Hanya saja, kata dia, sebelum masa larangan mudik, di Pos Prambanan sempat menemukan kendaraan travel gelap yang saat ini sudah diamankan.
“Belum pernah menemukan. Terutama yang pakai boks atau barang belum pernah. Ambulans juga tidak,” sebutnya.
Baca Juga: Pemudik yang Lolos Masuk Wilayah Yogyakarta akan Diminta Isolasi Mandiri
Sementara di penyekatan Tempel atau perbatasan sebelah barat, kata Hariyanto, telah diperiksa sebanyak 3.108 kendaraan. Masing-masing kendaraan roda empat sebanyak 2.795 dan kendaraan roda dua 313.
Keseluruhan kendaraan yang diputar bali per 10 Mei 2021, mencapai 1.683 kendaraan, 1.516 roda empat dan 167 kendaraan roda dua.
Sebelumnya, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto yang sejak Sabtu (8/5) memantau pelaksanaan penyekatan di DIY menyebut penyekatan mudik terlaksana dengan baik.
“Alhamdulillah semua berjalan dengan baik atas arahan Kapolda bersama Kapolres dan sampai saat ini tidak ada kejadian-kejadian yang mengkhawatirkan,” kata Arief.
Ia menilai masyarakat juga mematuhi apa yang menjadi imbuan dari pemerintah, yakni tidak melaksanakan mudik dan ini tujuannya untuk keselamatan bersama.
Baca Juga: Hari Kelima Larangan Mudik, 20 Ribu Kendaraan Diputarbalikan dari Pos Penyekatan Tanjung Pura
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.