PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengarahkan pedagang oleh-oleh, seperti pedagang batik Pekalongan untuk memanfaatkan pemasaran secara daring atau online.
Demikian bertujuan agar para pedagang tetap bisa berjualan dengan lancar meski larangan mudik Lebaran 2021 telah diberlakukan.
“Kalau kemudian jualan biasanya di tempat tertentu, kok sepi, pengunjungnya enggak ada. Ada ruang yang ramai banget. Itu namanya ruang digital. Itu ramai banget,” kata Ganjar seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jawa Tengah, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga: Ganjar Pranowo Serahkan 2.000 Paket Sembako untuk Warga Semarang
Ruang digital yang dimaksud Gubernur Jateng dua periode itu adalah memanfaatkan marketplace atau sebuah website aplikasi online, yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko.
Menurut Ganjar, tidak sedikit UMKM Jateng yang memanfaatkan pemasaran daring itu berhasil meraih peningkatan penjualan.
“Jadi artinya, ada banyak cara berikhtiar mencari rezeki dari kondisi sulit itu, ada dunia lain, dunia digital. Masuklah ke sana [pasar online-redd],” katanya.
Untuk diketahui, seperti dilansir dari laman Pemprov Jateng, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Grosir Batik Setono (Ipaseno), Rozakon menyebut saat musim mudik seperti sekarang, biasanya ramai.
Tapi, dengan adanya larangan mudik, mengakibatkan penurunan kunjungan hingga 50 persen.
Baca Juga: Produsen Sajadah Batik Kebanjiran Pesanan Saat Ramadhan
Kondisi tersebut yang menuntut para pebisnis batik untuk lebih kreatif dan memutar otak untuk tetap memaksimalkan pemasaran, meskipun libur panjang ditiadakan.
Adapun jumlah total pedagang di Pasar Grosir Batik Setono, kata Rozakon, mencapai 400 orang, dan jumlah kios yang aktif juga 400 unit.
Baca Juga: Cerita Pemilik UKM Pria Tampan Bisa Ekspor Batik ke AS dan Kanada meski Pandemi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.