MANCHESTER, KOMPAS.TV - Penyerang Manchester United (MU), Marcus Rashford mengaku sulit mengeluarkan potensi terbaiknya saat dilatih Jose Mourinho.
Rashford masuk ke tim utama MU saat klub ditangani oleh Louis van Gaal pada 2016 silam. Usai era van Gaal, Rashford mulai sering dimainkan oleh pelatih selanjutanya, Jose Mourinho.
Penyerang 23 tahun kemudian meraih tiga trofi bersama Mourinho; Europa League, Carabao Cup, dan Community Shield.
Kendati demikian, Rashford masih tidak terhindar dari kritikan karena kurang tajam di depan gawang.
Hanya 15 gol yang mampu dibukukan Rashford dari 81 penampilan di Liga Inggris saat MU masih dibesut Mourinho.
Baca Juga: Beda Pendapat Bruno Fernandes dan Solskjaer Soal Jadwal Padat Man United
Usai Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih juru kemudi MU dari Mourinho pada Maret 2019, Rashford kian moncer untuk urusan mencetak gol.
Pada musim pertama di bawah kepemimpinan Solskjaer (2019/20), Rashford untuk pertama kalinya mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim kompetisi (22 gol dari 44 penampilan di pelbagai ajang).
Lalu, pada musim ini, Rashford juga sudah mencetak 20 gol dari 53 pertandingan di lintas kompetisi.
Dalam sebuah acara BT Sport, Rashford mengaku jika dirinya tidak mampu menampilkan kemampuan terbaiknya saat dilatih Mourinho.
Baca Juga: Rashford yang “Dewasa” Ketika Jadi Korban Rasisme
"Saya pikir ketika memainkan sepak bola terbaik kita (adalah ketika kita dapat fleksibel)," sebut Rashford.
"Di bawah Jose Mourinho saya bisa mengatakan segalanya sedikit kaku 'Anda bermain di sana, Anda bermain di Sana'."
"Dan iya, Anda dapat melakukan pekerjaan Anda, tetapi saat itu sulit bagi saya untuk bermain sepak bola terbaik saya," tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.