CANBERRA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan, Turisme dan Investasi Australia, Dan Tehan mengungkapkan rencana negaranya menutup perbatasan.
Menurut Tehan perbatasan itu sepenuhnya akan ditutup hingga akhir 2022.
Penutupan itu menjadi lebih lama dari perkiraan, dan akan menjadi pukulan besar bagi industri penerbangan dan pariwisata.
Baca Juga: Erdogan Kutuk Penyerangan Israel ke Masjid Al-Aqsa, Menyebutnya Negara Teroris
“Perkiraan terbaik adalah di pertengahan atau paruh kedua tahun depan, tetapi dengan pandemi ini semuanya bisa berubah,” tuturnya dikutip dari Bloomberg.
Perbatasan internasional Australia sudah ditutup sejak tahun lalu untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Uni Eropa Pastikan Pembelian Tambahan 1,8 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer dan BioNTech
Namun, hanya penerbangan ke Selandia Baru yang dibuka pada bulan lalu.
Penundaan program vaksinasi di Australia dan munculnya varian baru virus Corona yang sangat menular, menhambat rencana untuk mencabut pembatasan perjalanan secara lebih luas.
Baca Juga: Kerusuhan Antara Warga Palestina dan Polisi Israel Usai Salat Tarawih Terjadi Lagi, 80 Orang Terluka
Pemerintah Australia pada awalnya memperkirakan sebagian besar vaksinasi akan selesai pada Oktober, namun komplikasi medis terkait AstraZenece membuatnya diundur hingga 2022.
Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham.
“Mengingat ketidakpastian yang ada, tidak hanya dalam kecepatan peluncuran vaksin, tetapi juga sejauh mana keefektifan varian Covid yang berbeda, durasi umur panjang dan keefektifannya, ini semua adalah pertimbangan yang membuat kita tak akan melihat perbatasan terbuka awal tahun depan,” tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.