CHINA, KOMPAS.TV - Pemerintah China meminta anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tidak menghadiri acara pembahasan terkait penindasan Muslim Uighur dan kaum minoritas Xinjiang, pekan depan.
"Ini acara bermotif politik, kami meminta misi Anda untuk tidak berpartisipasi dalam acara anti China ini," tulis perwakilan China untuk PBB, Sabtu (8/5/2021).
Baca Juga: Bentrokan Israel-Palestina di Masjid Al Aqsa Yerusalem, PP Muhammadiyah Minta PBB Tegas
Acara yang diinisiasi oleh Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris ini dinilai sebagai alat politik untuk mencampuri urusan negeri China. Kegiatan tersebut bahkan dapat menuai perpecahan dan turbulensi dan mengganggu pembangunan China.
"Mereka terobsesi dengan memprovokasi dan berkonfrontasi dengan China, acara yang provokatif itu hanya membawa konfrontasi," tulisnya.
Dalam acara yang akan dihelat di Jerman ini, Duta Besa Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris akan berpidato di acara virtual PBB pada Rabu (12/5/2021) bersama Direktur Eksekutif Human Rights Watch Ken Roth dan Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard.
Baca Juga: CCTV Calon Militer AS Kabur, Todong Senjata Hingga Sandera Bus Sekolah
Diketahui, pertemuan pekan depan bertujuan untuk membahas sistem PBB. Khususnya terkait negara anggota dan masyarakat sipil yang dapat mendukung dan mengadvokasi hak asasi manusia anggota keturunan Turki di Xinjiang, China.
Pasalnya, otoritas Amerika Serikat menyebut kejadian di Xinjiang merupakan genosida. Sebab, pihak berwenang sempat dinilai menahan dan menyiksa orang Uighur di kamp. Akibatnya, Amerika Serikat melarang impor kapas dan produk tomat dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa.
Namun hingga kini, pemerintah China terus menyangkal tuduhan dengan menjelaskan kamp berisi orang-orang Uighur merupakan pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstrimisme agama.
Baca Juga: Roket China Seberat 18 Ton akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Diperkirakan Minggu Dini Hari Nanti
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.