Kala Anies Baswedan Tolak Bumbu Rendang Gratis dari Pedagang Pasar Tomang Barat: Takut Diperiksa KPK

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur DKI Jakarta meninjau pasokan pangan di Pasar Tomang Barat atau yang dikenal dengan Pasar Kopro, Sabtu (8/5/2021).

Dalam kunjungannya Anies mendapat tawaran gratis bumbu rendang dari seorang pedagang.

Namun Anies menolak lantaran takut diperiksa KPK. Bumbu rendang yang diberi gratis tersebut seharga Rp10 ribu dan bisa dibuat untuk mengolah rendang hingga setengah kilo.

Baca Juga: Anies Baswedan Imbau 3 Hal Ini Untuk Warga Jelang Lebaran

Awalnya Anies menyambangi pedagang bumbu di lantai 2 Pasar Kopro. Ia menanyakan pasokan dan stabilitas harga bumbu jelang perayaan Idul Fitri 1442 H.

Setelah interaksi mengenai pasokan dan harga, salah satu pedagang memberikan bumbu rendang secara gratis kepada Anies.

Namun Anies menolak pemberian tersebut dan tetap membayar bumbu tersebut. Ia mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membayar bumbu tersebut dan diterima oleh pedangang tersebut.

“Wah jangan bu. Nanti bahaya, saya bisa diperiksa KPK,” ujar Anies seperti dikutip dari Wartakotalive.com.

Baca Juga: Kementan Pastikan Stok Daging Aman Jelang Idul Fitri

Sebanyak dua kantong plastik bumbu rendang dibeli Anies. Sayangnya, pedagang Pasar Kopro masih memakai plastik saat menjual dagangannya.

Hal itu tidak sesuai dengan Pergub Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.

Anies menolak kantong plastik itu dan menggantinya dengan pembungkus kertas.

Baca Juga: Warga Penuhi Pasar Tradisional, Pengelola Diminta Bentuk Satgas Covid-19 Sendiri

"Lain kali jangan pakai plastik sekali pakai lagi ya bu. Sudah tidak boleh," ujarnya.

Selain pasar Kopro Anies Baswedan bersama jajaran Pemprov DKI, BUMD Pasar Jaya serta Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia juga meninjau Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat dan Pasar Cengkareng Jaya, Jakarta Barat.

Sama seperti di Pasar Kopro, Anies meninjau pasokan pangan dan harga serta mengecek ketaatan protokol kesehatan pedagang dan pengunjung pasar.