JAKARTA, KOMPAS.TV – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan rilis terkait peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh militer dan ekstremis kanan Yahudi terhadap warga Palestina yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, sebagai tindakan biadab.
“Penyerangan ini membuktikan dengan kasat mata bahwa otoritas Isreal memang tidak akan pernah menghentikan spirit imperialisnya," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/4/2021).
"Tindakan brutal dan pengecut ini tidak saja bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus dijaga kedaulatannya, akan tetapi sekaligus merendahkan agama. Al-Quds adalah tempat suci dan terhormat bagi tiga agama besar; Islam, Kristen dan Yahudi. Itu artinya, tiga agama ini telah dihinakan oleh sikap militer,” ia menambahkan.
MUI mengecam dan mengatakan penyerangan brutal yang dilakukan militer Israel sebagai kebodohan dan kesalahan fatal yang merusak suasana ibadah puasa umat Islam di bulan Ramadan ini.
“Selama bulan suci Ramadan ini, tindakan militer dan kelompok Yahudi ekstrim Israel yang tidak manusiawi semakin memperkeruh suasana politik di Palestina. Pemilu legislatif palestina terancam batal diselenggarakan. Karena itu, mereka sebetulnya telah menunjukkan keengganannya untuk membangun demokrasi yang sehat, dan ini tidak akan produktif bagi upaya menciptakan perdamaian,” katanya.
Baca juga: Bentrokan Polisi Israel dan Jemaah Salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, 178 Warga Palestina Terluka
Lebih lanjut, kata Sudarnoto, sudah waktunya negara-negara besar seperti Amerika untuk segera mengambil inisiatif mengingatkan dengan keras Israel untuk menghentikan tindakan-tindakan biadab.
“Di bawah kepeminpin Joe Biden, Amerika berpeluang besar untuk menekan Israel. Ini kesempatan Amerika,” lanjutnya.
Dia juga menyampaikan bahwa langkah empati dan konstruktif ini juga bisa dilakukan oleh negara negara Uni Eropa dan lain lain.
“Secara bersama-sama negara negara ini bisa melakukan tekanan internasional terhadap Israel melalui PBB. Jika diperlukan, Israel diberi sanksi internasional,” ungka Sudarnoto.
Selain itu, Sudarnoto mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga harus segera melakukan konsolidasi secara efektif, mengehentikan pertentangan dan membangun perdamaian sejati. Karena menurutnya, persatuan negara-negara anggota OKI sangat penting.
Baca juga: Dua Warga Palestina Terbunuh Oleh Tentara Israel di Tepi Barat
Terakhir, Sudarnoto berharap kepada pemerintah Indonesia, agar apresiasi ini disampaikan atas upaya-upaya konkrit dalan membantu rakyat dan bangsa Palestina selama ini.
“Upaya-upaya ini harus terus ditingkatkan sehingga benar-benar efektif menekan Israel. MUI dan umat Islam serta seluruh masyarakat yang mencintai agama, perdamaian dan kemanusiaan akan senantiasa membersamai perjuangan ini,” tutup Sudarnoto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.