Dua Kemenangan Lagi, Lille Bakal Putus Dominasi PSG di Ligue 1 Prancis

LENS, KOMPAS.TV - Dominasi Paris Saint-Germain (PSG) di Ligue 1 bisa saja diputus oleh Lille pada musim ini. Apabila dapat memenangkan 2 laga sisa, Lille akan menjadi kampiun. 

Lile arahan Christophe Galtier berhasil meraih kemenangan krusial 3-0 kontra tuan rumah Lens dalam jadwal lanjutan pekan 36 Ligue 1 pada Sabtu (8/5/2021) dini hari waktu Indonesia. 

Tiga gol kemenangan Lille dicetak oleh Burak Yilmaz (4' penalti, 40'), dan Jonathan David pada menit 60. 

Baca Juga: Mino Raiola Klarifikasi Komentar Tentang Ligue 1 Prancis Sebagai Kompetisi Terburuk

Hasil tersebut membuat Lille menjauh dari kejaran PSG. Kini, Lille yang telah mengoleksi 79 poin dari 36 laga, unggul 4 angka dari PSG yang belum memainkan laga pekan 36. 

Untuk memastikan diri menjadi juara, Lille perlu memastikan kemenangan di dua laga sisa kontra St-Etienne pada 17 Mei, dan laga tandang kontra Angers pada 24 Mei mendatang. 

Pelatih mereka, Christophe Galtier, menyebut ada dua faktor yang bisa membuat Lille terpeleset gagal meraih gelar liga musim ini. 

"Apa yang dapat menghalangi kami untuk menjadi juara? Tentu saja lawan kami, tetapi juga kegugupan. Gugup selalu datang ketika hampir sampai tujuan," sebut Galtier dikutip dari situs resmi klub. 

Baca Juga: Kalah dari Man City, Verratti dan Herrera Sebut Wasit Keluarkan Kata-Kata Kasar kepada Pemain PSG

"Kami akan menghadapi dua tim yang tidak memiliki pertaruhan, mereka hanya termotivasi untuk mengalahkan sang pemimpin klasemen." 

"Kami harus rendah hati dan tentu konsentrasi. Saya melihat pemain saya sangat fokus dalam beberapa pekan terakhir." 

"Kami menjalani musim ini dengan hebat, dan terserah kepada kami sendiri untuk menjadikannya luar biasa," imbuh pelatih berusia 54 tahun. 

Apabila mampu menjadi kampiun musim ini, Lille akan memutus dominasi PSG yang mampu 7 kali memenangkan Ligue 1 dalam 8 musim terakhir. 

Lain itu, mereka akan meraih gelar ke-4 mereka. Terakhir kali Lille menjadi juara Ligue 1 terjadi pada musim 2010/11, kala masih dibela pemain macam Eden Hazard.