YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pasukan Israel menembak dan membunuh dua warga Palestina setelah warga Palestina tersebut melepaskan tembakan ke pangkalan Polisi Perbatasan di Tepi Barat, Jumat, (7/5/2021).
Mereka mengatakan, tiga warga Palestina melepaskan tembakan ke pangkalan dekat kota Jenin, Tepi Barat.
Polisi Perbatasan dan seorang tentara Israel melepaskan tembakan balasan yang menewaskan dua pria dan beberapa orang lainnya.
Seperti dikutip dari The Associated Press, peristiwa ini terjadi pada saat ketegangan yang meningkat di Yerusalem timur.
Di mana puluhan warga Palestina akan diusir setelah pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim Israel.
Baca Juga: Kekuatan Eropa Tekan Israel untuk Hentikan Ekspansi Pemukiman Ilegal di Palestina
Pengunjuk rasa Palestina juga telah bentrok dengan polisi setiap malam dalam beberapa pekan terakhir.
Pada hari Kamis (5/5/2021), pasukan Israel menangkap seorang warga Palestina yang dicurigai melakukan penembakan dengan kendaraan awal pekan ini di Tepi Barat.
Kejadian ini menewaskan seorang Israel dan melukai dua lainnya.
Pada Rabu (5/5/2021), pasukan Israel menembak dan membunuh seorang warga Palestina berusia 16 tahun dalam konfrontasi di dekat kota Nablus, Tepi Barat.
Pihak militer mengatakan, beberapa warga Palestina telah melemparkan bom api ke arah tentara.
Kematian itu terjadi di tengah peningkatan kekerasan yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
Dalam beberapa hari terakhir, pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan polisi dan pemukim Israel atas ancaman penggusuran puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.
Beberapa keluarga Palestina di Sheikh Jarrah terlibat dalam pertempuran hukum dengan kelompok pemukim Israel yang mencoba mengambil properti mereka di lingkungan utara Kota Tua.
Baca Juga: Drone Israel Jatuh di Gaza, Pejuang Palestina Akui Telah Menyitanya
Atas kejadian ini, Menteri Luar Negeri Yordania pun turut berkomentar.
“Membangun dan memperluas permukiman, menyita tanah, menghancurkan rumah, dan mendeportasi warga Palestina dari rumah mereka adalah praktik ilegal yang melanggengkan pendudukan dan merusak peluang untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif, yang merupakan kebutuhan regional dan internasional,” ujar Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al -Safadi dalam laman Twitternya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.