Kompas TV entertainment film

Menonton Film Roman Milenial dengan Nilai Lokal Ala Dinas Kebudayaan Yogyakarta

Kompas.tv - 5 Mei 2021, 15:38 WIB
menonton-film-roman-milenial-dengan-nilai-lokal-ala-dinas-kebudayaan-yogyakarta
Dinas Kebudayaan Yogyakarta meluncurkan film dikemas web series berjudul Dari Jogja Kisahku Bermula, Selasa (4/5/2021). (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Dinas Kebudayaan Yogyakarta meluncurkan filmyang dikemas web series berjudul Dari Jogja Kisahku Bermula, Selasa (4/5/2021). Peluncuran sekaligus penayangan perdana digelar di Empire XXI Yogyakarta.

Web series Dari Jogja Kisahku Bermula juga dapat dinikmati melalui kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mulai 12 sampai 14 Mei 2021.

Web series ini bercerita tentang romantika perempuan mandiri dan laki-laki di Yogyakarta. Namun, bukan hanya alur percintaan yang menonjol dalam film ini, melainkan juga nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Perjuangan Abimana Aryasatya: dari Putus Sekolah hingga Direndahkan Aktor Lain, Kini Tekuni Film

“Di dalam dialog tokoh-tokohnya memuat nilai-nilai budaya lokal Yogyakarta yang sederhana, sabar, ramah, dan tidak memandang jarak sosial,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Yetti Martanti.

Film yang disutradarai Anisa Hertami, Diajeng Yogyakarta sekaligus aktris, ini mengimplementasi nilai-nilai luhur kemandirian dan kebersamaan. Terlebih, nilai kebaikan yang tidak pernah hilang di Yogyakarta adalah keramahan dan kenyamanan.

Film ini mengisahkan Maudy yang diperankan oleh Dilla Fadiela, sosok perempuan mandiri ibu kota yang sangat menghormati ibunya. Maudy memutuskan pindah ke Yogyakarta karena permintaan ibunya. Di Yogyakarta, Maudy belajar banyak tentang karakter dan budaya orang-orang Yogyakarta melalui beragam hal.

Ada pula sosok Bimo yang diperankan Dena Ema Pribadi. Dena berhasil menghadirkan karakter laki-laki yang memiliki kharisma dan sopan. Sementara, karakter Ratih dimainkan dengan sangat natural oleh Ayu Prasiska.

Karakter Ratih dan Bimo juga menjadi simbol anak muda Yogyakarta yang gaul, tetapi ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, mereka tidak lupa tata krama berbahasa Jawa halus.

Baca Juga: Pelaku Pembajakan Film Keluarga Cemara Divonis 14 Bulan Penjara

Menurut Anisa Hertami, film ini menyasar anak muda milenial sebagai agen kebudayaan masa depan.

“Sudah seharusnya ikut menjaga dan melestarikan budaya lokal mereka di tengah arus modernitas yang semakin kuat,” tuturnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x