JAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal-I 2021 minus 0,74 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sehingga, Indonesia masih berada dalam resesi.
Sedangkan jika dibanding kuartal-IV 2020, ekonomi Indonesia minus 0,96 persen selama 3 bulan pertama tahun ini.
Angka itu membaik lantaran pada kuartal-IV 2020, ekonomi Indonesia masih minus 2,19 persen.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, pertumbuhan kuartal-I 2021 menunjukkan perbaikan yang signifikan.
"Ini menunjukkan bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi semakin nyata. Sejumlah sektor usaha tumbuh positif seperti infokom, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian dan pengadaan listrik dan gas, serta real estate," ungkapnya.
Baca Juga: BPS Catat Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 8,75 Juta Orang Akibat Pandemi
Pertumbuhan tertinggi dicetak oleh sektor infokom sebesar 8,72 persen.
Namun, masih ada 11 lapangan usaha lainnya yang tumbuh negatif.
Dengan penurunan terdalam dicetak oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar minus 13,12 persen.
Kondisi yang dialami Indonesia, berbanding terbalik dengan Vietnam, Singapura, dan China.
Kantor Statistik Umum Vietnam menyatakan, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2021 naik 4,48 persen dari tahun sebelumnya.
Mengutip dari Bloomberg, Kepala Kantor Statistik Umum Vietnam Le Trung Hieu menyebut, seharusnya PDB masih dapat mengalami pertumbuhan 6,5 persen seperti target pemerintah.
Baca Juga: Ekonomi Vietnam dan Singapura Tumbuh Positif di Kuartal I 2021
Namun ekonomi Vietnam kehilangan sedikit momentum pada kuartal pertama karena wabah virus korona baru.
Di sisi lain, dengan adanya pencabutan pembatasan sejumlah negara, ekonomi Vietnam akan kembali bangkit dan lebih kuat di periode mendatang.
Untuk bulan Maret saja, ekspor Vietnam dilaporkan naik 19,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor negara tersebut juga naik 27,7 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.