MAJALENGKA, KOMPAS.TV - Nani Apriliani Nurjaman alias Tika, wanita pengirim sate beracun yang menewaskan seorang bocah berusia 10 tahun di Bantul, Yogyakarta, disebut sosok tertutup.
Ayah Nani, Maman saat ditemui di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. menceritakan anaknya yang berusia 25 tahun itu tidak pernah bercerita sekalipun kepada keluarganya, terutama orang tua mengenai asmaranya.
Baca Juga: Sosok Polisi yang Jadi Sasaran Utama Wanita Pemberi Sate Beracun Dikenal Ramah dan Berprestasi
Maman mengaku tidak menyangka putrinya terancam hukuman seumur hidup hingga hukuman mati setelah sengaja membubuhkan racun pada sate hingga menewaskan seorang bocah.
Padahal, sate yang mengandung racun itu diperuntukkan bagi seseorang yang pernah menjalin asmara dengannya yakni seorang anggota polisi bernama Aiptu Tommy.
Terkait hal itu, Maman mengaku sama sekali tidak mengetahui Nani menjalin asmara dengan seorang anggota Polresta Yogyakarta itu.
“Tidak (cerita soal cintanya dengan polisi), orangnya pendiam soalnya,” ujar Maman dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (5/5/2021).
Baca Juga: Terbongkar, Wanita Pengirim Sate Beracun Ternyata Sudah Nikah Siri dengan Polisi yang Jadi Targetnya
Selama berada di rumah pun, kata Maman, Nani juga jarang bercerita mengenai kehidupan percintaannya. Padahal, bisa sampai tiga hari Nani berada di rumah.
“Kalau di rumah diam saja, di rumah paling 3 hari terus berangkat lagi ke Yogyakarta," ucapnya.
Maman menyebut bahwa komunikasi terakhir dengan sang anak terjadi saat menjelang bulan puasa. Saat itu, anaknya pulang selama tiga hari. Rencananya, Nani akan pulang lagi saat lebaran nanti.
"Rencananya, Lebaran tuh mau pulang lagi, tapi kemarin saya lihat berita justru anak saya tersandung kasus. Kaget dan masih tidak menyangka sampai sekarang," ucap Maman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.