JAKARTA, KOMPAS.TV - Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) merevisi PP 57 tentang Standar Nasional Pendidikan disambut gembira banyak kalangan.
Sebelumnya, PP ini dipersoalkan karena tidak tidak memuat Pendidikan Pancasila sebagai pelajaran wajib bagi siswa pendidikan dasar dan menengah serta mahasiswa pendidikan tinggi.
“Kurikulum Pancasila penting untuk membentuk karakter bangsa, pada saat yang sama menjaga kemanusiaan dan ke-Indonesiaan,” tegas Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rikard Bagun, Senin (3/5/2021).
Dalam diskusi yang diselenggarakan Gen Indonesia, sejumlah tokoh dan pemerhati pendidikan menyorot pentingnya praktik Pancasila dalam kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia misalnya, menegaskan pendidikan Pancasila harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar Pancasila tidak menjadi pelajaran yang hanya sekadar hafalan.
Selain itu ia menekankan pentingnya membumikan Pancasila dalam bentuk membangun role model di media sosial. Ia menyebut perlu menyesuaikan kurikulum sesuai dengan karakter generasinya.
Sekjen Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Mufarrihul Hazin, mengingatkan Pendidikan Pancacila jangan sampai seperti Pendidikan Moral Pancasila yang pada masa lalu dijadikan tempat doktrinasi.
Pasalnya, yang saat ini dibutuhkan masyarakat adalah dialog dan bukannya indoktrinasi.
Baca Juga: Wakil Rektor Unair: Pendidikan Pancasila Penting untuk Lawan Radikalisme Kampus
Koordinator Program Pelatihan Cahaya Guru, Komar Kasman menyebutkan keragaman merupakan bagian penting dalam Pendidikan Pancasila, terlebih di sekolah negeri yang dibiayai APBN.
Menurutnya, Yayasan Cahaya Guru mengajarkan tentang keragaman, kebangsaan, dan ke-Indonesiaan.
Lebih lanjut, Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo menegaskan peran penting Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
“Pendidikan Pancasila sangat penting bagi peserta didik. Jika tidak ada bisa fatal dan mengancam disintegrasi bangsa,” tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.