Kompas TV bisnis ukm

Cerita Pemilik UKM Pria Tampan Bisa Ekspor Batik ke AS dan Kanada meski Pandemi

Kompas.tv - 4 Mei 2021, 15:11 WIB
cerita-pemilik-ukm-pria-tampan-bisa-ekspor-batik-ke-as-dan-kanada-meski-pandemi
Proses pembuatan batik di CV Pria Tampan (Sumber: LPEI )
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bukan hal yang mudah bagi para pelaku UMKM menjalankan usahanya di tengah Pandemi Covid-19. Agar dapat bertahan, sang pemilik usaha harus bekerja keras dan menerapkan strategi yang jitu.

Hal itulah yang dialami Andri Setyawan, pemilik CV Pria Tampan, sebuah UMKM Kain Batik Cap Berorientasi Ekspor asal Sukaharjo, Jawa Tengah. Ia harus melakukan berbagai upaya agar kegiatan operasionalnya terus berjalan, cash flow usahanya terjaga serta menghindari pemutusan kerja. 

Selain itu, Andri juga harus menjaga hubungannya dengan pembeli luar negeri. Baginya, konsistensi kualitas dan pelayanan personal yang baik merupakan kunci utama untuk mempertahankan kepercayaan pembeli.

Baca Juga: Lewat Program Ekspor Shopee, Brand Lokal "Roughneck 1991" Tembus Pasar Brazil

Buah kerja keras itu terlihat, karena saat ini 95 persen produk Kain cap Andri Setiawan menembus pasar Amerika Serikat dan Kanada sejak lebih dari 3 tahun lalu.

Pekerja sedang menjahit batik cap produksi CV Pria Tampan (Sumber: LPEI)

Bahkan dalam kondisi tidak ada PO (Purchase Order) dari negara lain, Andri Setiawan tetap melakukan ekspor ke Negara Amerika Serikat dan Kanada untuk memenuhi kebutuhan perusahan retailer yang ada di sana. Setiap bulan, ia mampu mengirim 5 kontainer senilai 160 ribu dollar AS.

Bahkan pada bulan April 20201, pengiriman itu meningkat mencapai 7 kontainer bernilai 220 ribu dollar AS.

“Kami tetap harus beroperasi bukan hanya demi kepentingan bisnis ini agar dapat terus berjalan, tapi juga demi para pekerja yang menggantungkan harapan dan kesejahteraannya disini serta perusahaan subkontrak yang menjalin kerjasama dengan kami," kata Andri dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Selasa (04/05/2021).

Baca Juga: Asyik, Subsidi Bunga Diperpanjang dan KUR Tanpa Jaminan Bisa Sampai Rp100 Juta

Selain memiliki pelanggan tetap, produk Kain Batik Cap milik Andri Setiawan ini juga diakui memiliki keunikan berupa bulir-bulir putih yang timbul pada kain yang berasal dari proses pewarnaan kain.

Bulir-bulir putih tersebut atau disebut Bubbling Effect ini membuat karakteristik Kain Batik Cap miliknya memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembelinya. Di Amerika Serikat dan Kanada produk Kain Batik Cap digunakan sebagai penunjang dekorasi rumah.

Pekerja sedang mencap kain batik produksi CV Pria Tampan (Sumber: LPEI)

Pada kondisi sulit seperti sekarang, Andri Setiawan mengakui dukungan pembiayaan LPEI melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) bagi UMKM Berorientasi Ekspor sangat berarti bagi keberlangsungan operasional usahanya.

Baca Juga: 28 UMKM Jawa Tengah Jajaki Pasar Internasional Melalui Pameran Gayeng Expo di Singapura

"Dukungan PKE ini memberikan manfaat yang sangat berarti bagi kami. Kami dapat terus berproduksi dan memenuhi permintaan para pembeli tanpa harus khawatir kekurangan modal kerja.” ujar Andri.

Manfaat Program PKE bagi Andri Setyawan, berarti ia dapat meningkatkan kapasitas produksinya seiring dengan dengan pulihnya permintaan ekspor. Kapasitas produksi yang semula 100,000 yard per bulan naik signifikan menjadi 180.000 yard per bulan.

Baca Juga: Pendaftaran BLT UMKM Rp1,2 Juta Dibuka! Ini Link BPUM Per Kecamatan di Jakarta

Sekretaris Lembaga LPEI, Agus Windiarto menyatakan, LPEI akan terus menyalurkan PKE agar bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional. Khususnya kepada UMKM berorientasi ekspor yang terdampak pandemic COVID-19.

“PKE UKM yang dimandatkan Pemerintah kepada LPEI, harapannya dapat disalurkan kepada Pelaku Usaha seperti CV Pria Tampan yang memiliki nilai tambah dan sejumlah tenaga kerja. Dengan penyaluran PKE Pembiayaan UKM, pemulihan ekonomi khususnya ekspor dapat segera dipercepat realisasinya” tutup Agus.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x