Inflasi April 0,13 Persen, Kenaikan Harga Daging Ayam Ras jadi Penyumbang Terbesar

JAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2021 sebesar 0,13 persen, dibandingkan Maret 2021 (month-to-month/mtm). Sedangkan jika dibandingkan April 2020, terjadi inflasi sebesar  1,42 persen.

"Komoditas yang menyumbang inflasi antara lain daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, emas perhiasan, rokok kretek filter, ikan segar, dan ayam hidup, " kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam konferensi pers virtual, Senin (3/05/2021).

"Sementara komoditas yang menyumbang deflasi antara lain cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah," tambahnya.

Baca Juga: Harga Daging Bergejolak Jelang Lebaran, Impor Daging Sapi Australia Belum Pulih

Setianto memaparkan, daging ayam ras menyumbang andil inflasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan  minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, anggur, pepaya, rokok kretek filter, dan ikan segar, masing-masing menyumbang 0,01 persen.

Untuk komoditas yang menyumbang deflasi antara lain cabai rawit dengan andil 0,05 persen. Diikuti cabai merah dan bawang merah andil masing-masing 0,02 persen. Serta beras, bayam dan kangkung masing-masing 0,01 persen.

Dengan terjadinya inflasi pada April, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2021 tercatat sebesar 0,58 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 1,42 persen.

Baca Juga: TPID Sidak Stok dan Harga Kebutuhan Pangan Hingga BBM Jelang Lebaran

Jika dilihat dari kota-kota yang disurvei Indeks Harga Konsumen (IHK), dari 90 kota IHK, ada 72 kota mengalami inflasi. Kemudian hanya ada 18 kota yang menyumbang deflasi pada April 2021.

Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,26 persen dan deflasi terendah terjadi di Tanjungpandan 0,02 persen.