KOMPAS.TV - Hari Buruh atau yang dikenal juga dengan May Day diperingati para buruh di dunia setiap tanggal 1 Mei.
Peringatan Hari Buruh telah diinisiasi lebih dari 130 tahun yang lalu.
Tanggal 1 Mei dipilih dalam rangka mengenang tragedi Haymarket Riot yang terjadi di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
Melansir Britannica, peristiwa Haymarket Riot berawal dari kerusuhan tanggal 3 Mei 1886 yang terjadi saat aksi unjuk rasa buruh perusahaan McCormick Harvesting Machine Company.
Pada peristiwa itu, seorang buruh tewas dan beberapa lainnya terluka ketika polisi mencoba membubarkan pengunjuk rasa.
Lalu pada 4 Mei 1886, para pemimpin serikat buruh mengadakan unjuk rasa di Haymarket Square untuk memprotes kebrutalan polisi.
Unjuk rasa itu dihadiri oleh Wali Kota Chicago Carter Harrison, yang menyebutkan bahwa unjuk rasa di Haymarket Square adalah aksi damai.
Setelah Harrison dan sebagian besar pengunjuk rasa pergi, satu kontingen polisi datang dan meminta massa membubarkan diri.
Pada saat itu, sebuah bom dilemparkan oleh seseorang yang hingga kini tidak teridentifikasi sehingga terjadi kerusuhan yang menewaskan tujuh petugas polisi serta empat sampai delapan warga sipil.
Melansir History, pada Agustus 1886, delapan pria yang dituduh sebagai anarkis dan pemicu Kerusuhan Haymarket dijatuhi hukuman berat dalam sebuah persidangan.
Lalu pada 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan unjuk rasa pada Hari Buruh di London. Sejak saat itu, tanggal 1 Mei mulai dikenal sebagai Hari Buruh Sedunia.
Bagaimana dengan Hari Buruh di Indonesia?
Pada era Presiden Soekarno, Hari Buruh sudah dirayakan dan Bung Karno selalu hadir.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, May Day diidentikkan dengan ideologi komunisme yang saat itu dilarang keberadaannya.
Barulah pada era Presiden SBY, Hari Buruh ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional pada tahun 2013.(*)
Grafis: Agus Eko
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.