YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan bahwa paket sate bakar misterius yang dikonsumsi NFP (8) memang mengandung racun.
Hal ini pun diakui juga oleh ahli farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc, Apt.
Ia menyebut bumbu kacang dari sate yang dikonsumsi NFP, anak pengemudi ojek online (ojol) dan akhirnya tewas itu mengandung racun jenis C.
Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida.
Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida. Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga: Ciri-ciri Wanita Misterius Pengirim Sate Mematikan di Bantul Diketahui: Kulit Putih, Umur 25 Tahun
Ia menambahkan, jenis racun tersebut memang banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga.
Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak.
Walaupun banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.
Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.
Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.
"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer," imbuh dia seperti dikutip dari TribunJogja.
Baca Juga: Bumbu Sate Misterius di Bantul Mengandung Racun Jenis C, Ahli Forensik UGM Paparkan Bahayanya
Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman, ayah korban, yang merupakan driver ojek online tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Tiba-tiba datang seorang perempuan muda bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.