KOMPAS.TV - Di cerita Ramadan hari ini, Sabut (01/05/2021) kita akan tersambung melalalui saluran Zoom Kompas TV dengan kandidat PhD Internasional Relations Doctoral Program, Uludag University.
J Ramadan akan menceritakan bagaimana suasana Ramadan di Kota Bursa, Turki.
J Ramadan menceritakan, ini adalah kali ke-3 ia menjalankan Ramadan di Turki. Tahun 2018 suasana Ramadan sangat menyenangkan karena mahasiswa banyak menerima undangan untuk buka puasa bersama.
Namun, semenjak 2020 covid-19 melanda, perbedaan Ramadan berubah 180 derajat. Tak ada lagi keramaian dan buka puasa bersama. Pemerintah Turki menggantinya dengan mengirimkan hadiah atau sembako.
Saat ini pemerintah Turki memberlakukan pembatasan baru setelah angka infeksi dan kematian covid-19 di negara itu mencapai rekor tertinggi.
Perjalanan antarkota membutuhkan izin khusus dari pihak berwenang.
J mengatakan, 81 wilayah di Turki menerapkan lockdown. Polisi dan militer pun berpatroli mengamankan wilayah.
Aktivitas interaksi sosial berkurang, warga hanya boleh keluar untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
J menyebut, sejak 29 Maret hingga 17 Mei tidak boleh ada kegiatan di luar rumah. Bahkan untuk orang asing yang melanggar akan dicabut izin tinggalnya dan denda 300 dolar.
J juga menyampaikan, belum ada kepastian vaksinasi dari pemerintah Turki untuk WNI. Namun Turki sendiri telah membeli 40 juta vaksin dan juga memproduksi vaksin lokal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.