Kompas TV internasional kompas dunia

30 Orang Tewas Terbunuh saat Bom Mobil di Afghanistan Meledak, di Antaranya Pelajar

Kompas.tv - 1 Mei 2021, 06:25 WIB
30-orang-tewas-terbunuh-saat-bom-mobil-di-afghanistan-meledak-di-antaranya-pelajar
Bom mobil meledak di Afghanistan yang membuat 30 orang tewas dan beberapa di antaranya adalah pelajar. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)
Penulis : Haryo Jati

KABUL, KOMPAS.TV - Sebuah bom mobil meledak di dekat pesanggrahan di Afghanistan dan membunuh 30 orang, Jumat (30/4/2021).

Dilaporkan di antara ke-30 orang yang tewas beberapa di antaranya merupakan pelajar.

Pasalnya, sejumlah pelajar dikabarkan tengah tinggal di pesanggrahan yang berada di Pul-e-Alam, Ibu Kota dari Provinsi Logar Timur.

Baca Juga: Kengerian Tragedi Festival Keagamaan Yahudi di Israel, Saksi Mata: Orang-orang Terlempar ke Udara

Sedangkan puluhan orang lainnya dikabarkan mengalami cedera.

Seumlah gedung pun mengalami kerusakan karena ledakan tersebut termasuk pesanggrahan milik warga sipil.

Dikutip dari BBC, saksi mata menggambarkan bagaimana atap runtuh dan korban terjebak di bawah reruntuhan.

Baca Juga: Viral Video Perempuan Memohon Ampun Saat Dihukum Cambuk Taliban di Afghanistan

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi ketika warga tengah berbuka puasa.

Sementara itu, Kepala Dewan Provinsi Logar, Hasibullah Stanekzai mengungkapkan para pelajar tersebut tengah bersiap untuk ujian masuk universitas.

Sedangkan Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengungkapkan setidaknya ada 90 orang yang cedera.

Baca Juga: Amerika Serikat Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan, Taliban Merasa Telah Menang

Ia juga mengungkapkan ledakan tersebut membuat area sekitar menjadi rusak, termasuk rumah pribadi dan juga rumah sakit.

“Atap rumah runtuh dan banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan. Petugas keamanan saat ini tengah berusaha menyelamatkan semua yang terperangkap,” katanya.

Juru Bicara Gubernur Logar, Didar Lawang mengatakan mobil yang meledak berada di dekat rumah dari mantan kepala dewan provinsi dan tak jauh dari rumah sakit.

Baca Juga: Krisis Covid-19, India Larang Ekspor Vaksin, Sejumlah Negara Tetangga pun Kena Getahnya

Sejak Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengungkapkan akan menarik mundur pasukannya dari Afghanistan yang akan diselesaikan pada 11 September mendatang, kekerasan dan kekacauan kian menjadi di sana.

Kedutaan Inggris di Kabul pun mengutuk keras serangan tersebut.

“Kekerasan tanpa alasan kepada masyarakat sipil harus dihentikan,” bunyi pernyataan mereka.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x