TEL AVIV, KOMPAS.TV - Seorang saksi mata mengungkapkan kengerian yang terjadi saat tragedi festival keagamaan Yahudi di Israel.
Tragedi festival keagamaan Lag B’Omer di kaki Gunung Meron, Jumat (29/4/2021), membuat setidaknya 44 orang kehilangan nyawa dan ratusan lainnya cedera.
Hingga saat ini masih belum diketahui apa yang menyebabkan tragedi yang membuat puluhan orang dikabarkan terinjak-injak.
Baca Juga: Festival Keagamaan Yahudi di Israel Berakhir Tragedi, 38 Orang Tewas
Sebelumnya dikabarkan salah satu tribun yang digunakan rubuh, setelah banyak orang berdesakan di atasnya.
Sedangkan sumber kepolisian mengatakan kepada Haaretz, tragedi ini dimulai setelah ada peserta yang terpeleset dan menyebabkan yang lainnya terjatuh.
Seorang saksi mata bernama David, yang berusaha menyalakan api unggun saat itu mengungkapkan tiba-tiba ada gelombang manusia yang datang dan berjatuhan.
Baca Juga: Kedua Ibu Ini Baru Mengetahui Anaknya Tertukar Setelah 38 Tahun
“Tubuh kami tersapu oleh mereka. Banyak orang yang terlempar ke udara, dan yang lainnya terlempar ke tanah,” ujarnya kepada Ynet dikutip dari BBC.
“Ada anak-anak yang terus berpegangan di kaki saya, berjuang demi hidupnya. Kami menunggu untuk diselamatkan dari kehancuran gila ini selama 15 hingga 20 menit. Ini sangat buruk,” tambah David.
Baca Juga: Penelitian: Sejak 2010, Hutan Amazon Brasil Hasilkan Emisi CO2 Lebih Banyak dari yang Diserap
Sementara itu, saksi mata lainnya yang telah dibawa ke rumah sakit mengatakan taka da yang tahu apa yang harus dilakukan.
“Semua dimulai dengan kerumunan yang besar. Ada banyak orang di atas saya. Saya berbaring di atas seseorang yang tak bisa bernapas,” ujarnya.
“Ada teriakan, kekacauan. Saya melihat anak-anak di atas saya. Yang ada di pikiran saya tak ingin anak-anak saya menjadi yatim piatu,” tuturnya.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India, Sejumlah Bintang Bollywood ‘Melarikan Diri’ Berlibur ke Maladewa
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikabarkan telah mendatangi lokasi kejadian dan menegaskan Minggu (2/5/2021) akan menjadi hari berkabung nasional.
Festival Lag B’Omer biasa diadakan oleh umat Yahudi ortodok setiap tahun yang ditandai dengan kembang api sepanjang malam, berdoa, dan tari-tarian.
Tahun lalu karena Covid-19, festival dilarang untuk diadakan. Namun, kesuksesan vaksinasi membuat larangan itu dicabut beberapa bulan lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.