NAIROBI, KOMPAS.TV – Krisis Covid-19 yang melanda India membuat pengiriman vaksin ke negara-negara Afrika terancam terlambat.
Benua Afrika yang memiliki jumlah populasi sama dengan India dan sistem kesehatan yang sama rapuhnya, juga harus bersiap. Lantaran, skenario serupa pun bisa terjadi di sana.
“Apa yang terjadi di India tidak bisa diabaikan begitu saja oleh benua kami. Kami harus sangat, sangat bersiap,” tutur John Nkengasong, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Afrika pada para wartawan seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga: Korban Covid-19 India Tembus 18 Juta Orang, Penggali Kubur dan Petugas Kremasi Bekerja Tanpa Henti
Pasokan vaksin Afrika sangat bergantung pada India. Lantaran, Institut Serum di India merupakan sumber vaksin AstraZeneca yang didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah – termasuk negara-negara Afrika – melalui proyek Covax.
Larangan ekspor vaksin India telah sangat mempengaruhi pelaksanaan program vaksinasi Afrika. Kondisi ini, kata Nkengasong, akan terus berlangsung hingga beberapa minggu, bahkan beberapa bulan ke depan.
“Kita tinggal di dunia yang sangat tidak pasti sekarang,” imbuhnya.
Nkengasong menyerukan agar negara-negara Afrika menghindari perkumpulan massal termasuk kampanye politik. “Kami tidak punya cukup tenaga kesehatan, kami juga tidak punya cukup oksigen,” ujarnya.
Baca Juga: Dihajar Gelombang Kedua Serangan Covid-19, India Kini Menerima Pasokan Oksigen Dari 40 Negara
Menurut CDC Afrika, sejauh ini hanya sebanyak 17 dosis vaksin yang diberikan di seluruh benua Afrika yang memiliki populasi sekitar 1,3 miliar penduduk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.