WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat akan mulai membagikan hingga 60 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca ke negara lain secepatnya dalam beberapa minggu ke depan, kata Gedung Putih pada Senin seperti dilansir France24, Selasa, ( 27/04/2021).
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Amerika Serikat akan merilis dosis vaksin Covid-19 ke negara lain saat vaksin sudah tersedia.
Dia mengatakan, kemungkinan ada 10 juta dosis sudah dapat lampu hijau untuk langsung diekspor "dalam beberapa minggu mendatang."
Sekitar 50 juta lebih dosis saat ini sedang diproduksi dan dapat dikirimkan pada bulan Mei dan Juni.
"Saat ini kami tidak memiliki dosis AstraZeneca yang tersedia," kata Psaki, sambil mencatat bahwa regulator AS masih perlu meninjau kualitas yang sudah diproduksi.
Baca Juga: Puncak Gelombang Kedua Penularan Covid-19 di India Diperkirakan Pertengahan Mei
Psaki mengatakan, pemerintahan Biden masih memutuskan proses apa yang akan dilakukan untuk menentukan di mana dan bagaimana mereka akan membagikan vaksin.
"Kami akan mempertimbangkan berbagai opsi dari negara mitra kami dan, tentu saja, sebagian besar akan melalui hubungan langsung," katanya.
Vaksin AstraZeneca belum diizinkan untuk digunakan di A.S. oleh lembaga pengawas obat dan makanan di sana (Food and Drug Administration).
Pemerintahan Biden pada bulan Maret mengatakan akan mengirim sekitar 4 juta dosis vaksin pembuat obat Inggris ke Kanada dan Meksiko, dan sekarang berada di bawah tekanan untuk memperluas pembagian persediaannya dengan India dan negara lain.
India telah menjadi pusat pandemi terbaru, dan sistem perawatan kesehatannya terancam runtuh akibat ganasnya penularan Covid-19 di negara itu.
Baca Juga: AS, Inggris, Sejumlah Negara Uni Eropa Bantu Tangani Virus Corona di India
Seorang juru bicara AstraZeneca tidak dapat mengomentari secara spesifik pengaturan tersebut, tetapi mengatakan dosis tersebut adalah bagian dari komitmen pasokannya kepada pemerintah AS.
Keputusan untuk mengirim pasokan AS ke negara lain dibuat oleh pemerintah AS, kata juru bicara AstraZeneca.
The Associated Press sebelumnya pada hari Senin melaporkan dosis akan dibagikan dalam beberapa bulan mendatang setelah izin keluar oleh FDA.
AP melaporkan bahwa dosis dibuat di fasilitas Emergent BioSolutions di Baltimore, yang mendapat kritik keras karena daftar panjang masalah kebersihan dan produksi yang ditemukan selama pemeriksaan FDA.
AstraZeneca tidak lagi membuat vaksin di pabrik itu setelah sejumlah vaksin Johnson & Johnson rusak oleh kontaminasi bahan-bahan dari suntikan AstraZeneca.
J&J sekarang mengawasi produksi vaksinnya di pabrik Emergent.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.