KOMPAS.TV - Pencarian KRI Nanggala 402 difokuskan di sembilan titik perairan utara Bali, tepatnya di sekitar 40 kilometer dari perairan utara Celukan Bawang.
Perairan utara Bali memiliki kondisi laut yang dalam dan arus yang relatif kuat, dan dikenal sangat curam, dengan kedalaman mencapai 700-3.000 meter.
Kelompok Ahli Kelautan dan Perikanan Gubernur Bali, I Ketut Sudiarta menjelaskan, lokasi tersebut memang telah ditetapkan sebagai tempat latihan perang, khususnya kapal selam.
“Memang perairan utara bali diperuntukkan untuk latihan perang khususnya kapal selam karena laut Bali sampai ke Flores lautnya dalam atau disebut cekungan Bali Flores jadi sangat baik untuk tempat latihan perang termasuk kapal selam, bagian Palung Bali Flores itu menyambung,” ujar I Ketut Sudiarta seperti dikutip dari Kompas.com (25/4/2021).
Sementara itu, bagian badan kapal selam KRI Nanggala 402 ditemukan di kedalaman 838 meter. Bagaimana kondisi di laut sedalam itu?
Mulai dari kedalaman 200 meter, cahaya mulai hilang dengan suhu rata-rata hanya 4 derajat celcius.
Sementara di sekitar kedalaman 1.000 meter, cahaya matahari sudah tidak dapat masuk.
Begitu juga dengan kondisi air. Semakin dalam lautan, tekanan hidrostatis akan semakin meningkat.
Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Jika tekanan udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 838 meter adalah 83,8 atm.
Padahal manusia hanya bisa bertahan pada tekanan 3-4 atm atau sekitar kedalaman 30-40 meter.
Sehingga, berenang di kedalaman 838 meter rasanya mungkin akan sama seperti diinjak seratusan ekor gajah.
Hal ini juga jadi salah satu alasan mengapa awak kri nanggala 402 tidak bisa begitu saja keluar dari kapal selam.(*)
Grafis: Joshua Victor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.