BAGHDAD, KOMPAS.TV - Jumlah kematian akibat kebakaran besar di rumah sakit untuk pasien virus corona di Baghdad, Irak, bertambah menjadi setidaknya 82 orang.
Saksi mata menggambarkan, api yang melahap rumah sakit tersebut sebagai ‘gunung berapi-api’. Kebakaran menghanguskan unit perawatan intensif Rumah Sakit Ibn al-Khatib, yang khusus merawat pasien Covid-19 dengan gejala parah.
Selain 82 orang yang tewas, kebakaran juga membuat 110 orang lainnya terluka. Para pejabat mengatakan kobaran api dipicu oleh tabung oksigen yang meledak.
Perawat Maher Ahmed dipanggil ke tempat kejadian Sabtu malam untuk membantu mengevakuasi pasien.
Baca Juga: Kebakaran Rumah Sakit di Irak, 15 Pasien Covid-19 Tewas
“Saya tidak bisa membayangkan akan terjadi kebakaran besar seperti itu. Api menghaguskan ruang isolasi lantai dua rumah sakit dalam waktu tiga hingga empat menit setelah tabung oksigen meledak,” katanya seperti dikutip dari Associated Press.
Kebanyakan dari korban yang tewas menderita luka bakar parah. Sedangkan korban tewas lain meninggal karena menghirup asap.
Ahmed mengatakan para pasien tidak bisa dipindahkan karena terhubung dengan ventilator. Mereka hanya punya waktu beberapa menit untuk hidup tanpa oksigen.
Dia mengatakan hanya bisa menyaksikan tanpa bisa berbuat apapun, ketika seorang pasien berjuang untuk bernapas di tengah asap.
“Kelalaian dari pihak pejabat kesehatan adalah penyebab kebakaran tersebut,” kata Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi, Minggu (25/4/2021). Pemerintah segera mengadakan rapat kabinet khusus untuk membahas tentang kebakaran ini.
“Di antara para korban tewas, setidaknya 28 pasien menggunakan ventilator,” tweet Ali al-Bayati, juru bicara Komisi Hak Asasi Manusia independen negara itu.
Baca Juga: Rumah Sakit Covid-19 di Baghdad Terbakar dan Tewaskan 27 Orang, Irak Tiga Hari Berkabung Nasional
Paramedis kemudian membawa jenazah yang telah terbakar dan tak bisa dikenali ke Rumah Sakit al-Zafaraniya, tempat tim forensik akan berusaha mengidentifikasi mereka dengan mencocokkan sampel DNA dengan kerabat.
Pada Minggu tengah hari, kerabat masih mencari orang yang mereka cintai dengan cemas.
“Tolong, dua kerabat saya hilang. Saya akan mati (jika tak mendapat berita tentang mereka). Saya berharap seseorang dapat membantu kami menemukan Sadi Abdul Kareem dan Samir Abdul Kareem, mereka berada di ICU," tulis seorang wanita muda di media sosial setelah pencarian anggota keluarganya yang sia-sia.
Kebakaran terjadi ketika Irak tengah bergulat dengan gelombang kedua pandemi virus corona yang parah.
Kasus virus harian sekarang mencapai rata-rata sekitar 8.000 kasus, merupakan tingkat tertinggi sejak Irak mulai mencatat tingkat infeksi sejak awal tahun lalu.
Sedikitnya 15.200 orang telah meninggal karena virus corona di Irak dari 100.000 kasus yang telah terkonfirmasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.