JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dan menyebakan 53 awaknya gugur merupakan momentum untuk melakukan evaluasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Laut (TNI AL).
"Kita harus mengambil hikmah dari musibah ini. Kita harus mengevaluasi seluruh alutsista milik TNI AL," ujar Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR, dalam keterangan resmi, Senin (26/04/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya diketahui KRI Nanggala merupakan kapal selam buatan Jerman pada 1977.
Sebagai negara maritim, Gobel mengatakan Indonesia membutuhkan kekuatan TNI AL yang prima mengingat Nusantara memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Baca Juga: Bupati Bantul Janjikan Fasilitasi Kelahiran Anak Gunadi, Awak Kapal KRI Nanggala 402 yang Gugur
Terlebih Indonesia merupakan negara dengan titik lintas yang banyak kapal niaga dan kapal perang dari berbagai negara melintas.
Bahkan karena berdekatan dengan wilayah sengketa, wilayah perompak, dan kejahatan lainnya sejumlah titik wilayah dikategorikan sebagai hot spot.
"Karena itu, Indonesia butuh armada laut yang prima dalam berbagai jenisnya," ujarnya.
Baca Juga: Anggota Komisi I DPR Meminta TNI AL Lakukan Evaluasi Alutsista yang Dimiliki
Gobel juga menekankan bahwa kapal perang yang dimiliki Indonesia harus mempunyai teknologi maju, modern, dan kuat.
"Ketahanan nasional di sektor maritim ini sangat vital buat Indonesia. Bukan hanya untuk misi perang serta menjaga keutuhan nasional, tapi juga untuk melindungi nelayan dan misi ekonomi lainnya," jelas Gobel seperti dikutip dari Kompas.com.
Perairan Indonesia seperti Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Sulawesi yang merupakan laut dalam dan menjadi perlintasan kapal selam menegaskan pentingnya Indonesia memiliki kapal selam dan teknologi pendeteksi kapal selam.
Baca Juga: Duka Kru KRI Nanggala-402, Keluarga Sersan Pandu Dijanjikan Pekerjaan Layak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.