Bagaimana Larangan Mudik Bisa Berjalan Efektif?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelum tsunami covid-19 melanda India, negara itu dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil menekan laju penyebaran covid-19 setelah mengalami hantaman pada awal-awal gelombang pertama.

Namun saat ini India dinilai lengah dan terlalu percaya diri karena sudah memvaksinasi lebih dari seratus juta warganya.  

India menjadi negara nomor 2 di dunia dengan jumlah kasus positif covid-19 hampir menyentuh angka 17 juta kasus.

Belajar dari tsunami covid-19 India, pemerintah Indonesia terus menggaungkan protokol kesehatan, dan membuat berbagai kebijakan seperti larangan masuknya WN India, PPKM, serat adanya larangan mudik.

Seperti tahun lalu, ternyata masih ada warga yang nekat mudik sehingga kasus covid-19 di daerah naik.

Lalu sebaiknya apa yang harus dilakukan agar warga taat aturan dan tidak mudik?

Mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Adhitama menyebut, larangan mudik untuk melindungi diri sendiri.

Kabid Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Herry Trianto mengatakan, kepolisian dan Pemda harus belajar dari pengalaman tahun lalu untuk memperbaiki kecolongan.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban menilai, beberapa hal lain juga perlu diperbaiki, seperi uji coba tatap muka yang jelas akan menimbulkan kalster baru, serta KRL yang masih penuh.

Menurut Zubairi hal-hal tersebut perlu ditertibkan kembali untuk membuktikan bahwa ada keseriusan untuk mendisiplinkan aturan.