JAKARTA, KOMPAS.TV - Kondisi mengkhawatirkan kini melanda India dalam penanganan kasus covid-19 setelah mengalami tingginya lonjakan pasien covid-19.
Antrean pasien covid-19 di India semakin panjang, rumah sakit kewalahan menangani membludaknya pasien.
Stok oksigen menipis, tempat tidur di rumah sakit juga penuh. Akibatnya ada 20 pasien yang meninggal dalam satu malam di RS Jaipur Golden karena kekurangan oksigen.
Mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Adhitama, menyebut di akhir tahun 2020, kasus covid-19 di India sempat turun 10 kali lipat dari 90 ribu kasus menjadi 9 ribu tanpa vaksin. Namun, kini kasus melonjak naik hingga 30 kali lipat.
Baca Juga: PM India Narendra Modi Akui Negaranya Lalai Atasi Gelombang Kedua Covid-19, AS Janji Beri Bantuan
Tjandra menilai ada 5 faktor yang berkonstribusi dan membuat kasus covid-19 di India naik.
Pertama, 3M (menjaga jarak, memaki masker, mencuci tangan) kendor. Pasar, bioskop, hingga kereta ramai dikunjungi.
Kedua, adanya event atau acara-acara besar yang diadakan di India, seperti upacara pernikahan, acara kebudayaan dan Pilkada.
Ketiga, mereka yang sudah divaksin merasa percaya diri berlebihan sehingga protokol kesehatan kendor.
Keempat, test dan tracing per hari turun. Dan terakhir adanya mutasi corona di India.
Melansir The Asean Post, varian baru yang disebut B.1.617, awalnya terdeteksi di India dengan dua mutasi, yaitu E484Q dan L452R.
Penemuan pertama kalinya dilaporkan akhir tahun lalu oleh seorang ilmuwan di India dan rincian lebih lanjut disajikan di hadapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India, Lahan Pemakaman Nyaris Penuh dan Krematorium Kewalahan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.