BEIRUT, KOMPAS.TV – Tentara Lebanon menggagalkan upaya penyelundupan puluhan imigran Suriah ke Pulau Siprus di Mediterania.
Para imigran tersebut hendak mencoba naik kapal menuju Pulau Siprus dari kawasan Akkar di utara Lebanon yang berbatasan dengan Suriah.
Associated Press melaporkan pada Minggu (25/4/2021), upaya penyelundupan 69 warga Suriah itu terjadi saat Lebanon mengalami krisis ekonomi dan keuangan parah yang telah mengakibatkan kian banyaknya warga yang jatuh dalam jurang kemiskinan.
Baca Juga: Tegang, Prajurit TNI Adang 3 Tank Israel di Perbatasan Lebanon
Selama beberapa tahun belakangan, marak terjadi upaya penyelundupan imigran ke Siprus, salah satu negara anggota Uni Eropa, dan berakhir dengan tewasnya sejumlah imigran.
Siprus dan Lebanon memiliki perjanjian untuk membatasi kedatangan kapal-kapal yang disesaki para imigran yang hendak menuju Siprus.
Militer Lebanon menyatakan, tentara dan personil intelijen militer telah menggagalkan upaya penyelundupan imigran di distrik Arida di utara dekat perbatasan Suriah.
Pihak militer telah menangkap dan menginterogasi pelaku penyelundupan yang telah mengutip sejumlah uang dari para imigran untuk membawa mereka ke Siprus.
Baca Juga: Perdana Menteri Lebanon Mustapha Adib Mundur Meski Belum Lama Menjabat, Ini Alasannya
Tahun 2020, banyaknya kapal bermuatan para imigran yang berlayar menuju Siprus – sekitar 172 kilometer dari Tripoli, Lebanon – membuat khawatir pihak berwenang Siprus yang menyatakan bahwa pulau itu tak bisa lagi menampung para imigran yang hendak mencari suaka atas alasan ekonomi.
Baca Juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Akan Bekerja Sama dengan Siprus untuk Tekan Turki
Tahun lalu pula, Siprus menuai kecaman dari Human Rights Watch karena diduga telah mengusir kembali 200 imigran dan pengungsi yang tiba dari Lebanon menggunakan kapal tanpa memperhatikan klaim suaka mereka.
Dalam beberapa kasus pengusiran tersebut, Siprus diduga menggunakan taktik kekerasan dan pemaksaan.
Lebanon, negara kecil berpenduduk hanya sekitar 6 juta jiwa, termasuk 1 juta pengungsi Suriah, tengah berjuang melewati krisis ekonomi terburuk dalam sejarah modernnya.
Krisis yang diperparah oleh pandemi virus corona dan ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu itu telah menyebabkan puluhan ribu warganya kehilangan pekerjaan. Sementara, mata uang setempat kehilangan 90% nilainya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.