CANBERRA, KOMPAS.TV – Australia akan mengurangi kedatangan dari India sebesar 30 persen.
Hal itu dikarenakan melonjaknya kasus Covid-19 di negara tersebut.
Pada Kamis (22/4/2021), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa pengurangan penerbangan dari India ke Australia akan mulai berlaku akhir pekan ini.
Morrison juga mengatakan bahwa pendatang dari negara berisiko tinggi seperti India juga harus menunjukkan hasil tes Covid-19 yang negatif, selama 72 jam sebelum melakukan penerbangan ke Australia.
Baca Juga: Kasus Impor Melonjak, Selandia Baru Hentikan Kedatangan Penumpang dari India
"Kami juga akan mengurangi 30% selama minggu ini dan kami akan memberi saran di kemudian hari untuk mengurangi volume penerbangan langsung dari India ke Australia," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Saat ini hanya ada penerbangan langsung ke Sydney dan penerbangan itu akan dikurangi sebanyak 30%," imbuhnya, menegaskan.
Sebelumnya, negara tetangga Australia, yaitu Selandia Baru telah lebih dulu menghentikan kedatangan penerbangan dari India.
Selandia Baru mulai berhenti menerima kedatangan dari India sejak Minggu (11/4/2021) dan berlaku hingga 28 April mendatang.
Penghentian kedatangan penumpang dari India diberlakukan karena ditemukannya 17 kasus Covid-19 dari India dalam satu hari di Selandia Baru, yaitu pada Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: Anda Kerja Malam Hari? Penelitian di Australia Sebutkan Pekerja Malam Mudah Tertular Covid-19
“Ini bukan pengaturan permanen, melainkan tindakan sementara,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam konferensi pers di Wellington.
Pemerintah Selandia Baru akan menggunakan waktu tingga 28 April mendatang untuk mencari cara yang lebih aman untuk menerima penumpang dari India.
India melaporkan rekor global lebih dari 314.000 infeksi baru pada Kamis (22/4/2021).
Sebanyak 314.835 infeksi baru tercatat dalam 24 jam terakhir.
Jumlah ini meningkatkan total 15,9 juta kasus di India sejak pandemi dimulai.
Saat ini, India menduduki peringkat kedua kasus Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.