BALI, KOMPAS.TV - Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak saat melakukan latihan penembakan turpedo di Perairan Bali, Rabu (21/4/2021) kemarin.
Kepala Staf TNI Al, Laksamana Yudo Margono menjelaskan bahwa kemampuan oksigen kapal selam tersebut dalam kondisi saat ini mencapai 72 jam.
"Jadi kurang lebih 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak hari Rabu jam 3 maka bisa bertahan sampai hari Sabtu pukul 3, yakni 72 jam," kata Laksamana Yudo pada konferensi pers Panglima TNI dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Kamis (22/4/2021) di Bali.
"Mudah-mudahan sebelum ini dapat segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," kata Laksamana Yudo.
Dalam konferensi pers tersebut, Laksamana Yudo juga mengatakan bahwa kondisi KRI Nanggala-402 dalam keadaan yang siap baik personil maupun material. Personil lengkap dan material pun sudah mendapat surat kelaikan.
"Jadi KRI Nanggala-402 dibuat tahun 1977 dan diterima angkatan laut tahun 1981 buatan Jerman, kemudian kapal ini riwayatnya sudah menembak torpedo 15 kali dan torpedo kepala perang 2 kali, sasarannya kapal eks KRI dan dua-duanya tenggelam," kata Laksamana Yudo.
KRI Nanggala dalam kondisi siap tempur sehingga dikirim untuk latihan penembakan torpedo.
"Untuk kelaikan, sertifikan kelaikan bertanggal 25 Maret 2022 jadi masih laik untuk melakukan kegiatan operasi," kata Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Terkait posko, Laksamana Yudo menyebut akan disiapkan di Bali dan Banyuwangi.
"Posko akan disiapkan di Denpasar, Bali dan Lanal, Banyuwangi," kata Laksamana Yudo.
Baca Juga: Panglima TNI Rilis Update Hilangnya Kontak KRI Nanggala 402; Kronologi dan Upaya Pencarian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.