SANAA, KOMPAS.TV - Saat membayangkan berbuka puasa Ramadhan dengan camilan sambusa, camilan berbentuk segitiga goreng gurih lezat yang populer di Yaman, wajah Pak Issa al-Shabi berbinar kegirangan.
Di jalan di ibu kota Sanaa, Yaman, ramai dengan pembeli yang membeli makanan lezat untuk berbuka puasa. Saat itu Tuan Shabi menyeringai dan matanya bersinar menanti datangnya waktu berbuka puasa dengan sambusa nikmat di depannya.
"Sambusa itu makanan yang lezzaatt, dan rasanya nikmaaaatttt," katanya sambil meninju udara dengan tangannya untuk memberi penekanan.
"Apalagi selama bulan Ramadan yang penuh berkah ini."
Baca Juga: Pengrajin Keju Nablus Legendaris di Palestina Terpukul Covid-19, Hidangan Kunafeh Makin Jarang
Ramadan membangkitkan semangat umat Islam di mana pun untuk makanan tertentu yang sarat kenangan masa kecil.
Sambusa yang diisi dengan sayuran atau daging ditemukan di seluruh Timur Tengah dan merupakan sepupu samosa Asia Selatan.
Di Yaman, Sambusa adalah makanan tradisi yang sangat dicintai dan peluang bisnis bagi mereka yang tahu cara membuat Sambusa terbaik.
"Orang-orang bersaing untuk membuat sambusa terbaik," kata Shabi, seraya menambahkan toko-toko yang terkenal dengan kebersihannya, keterampilan stafnya, dan kualitas bahan-bahannya dipenuhi pelanggan yang berdesak-desakan membeli sambusa.
Baca Juga: Di Tengah Perang Saudara, Warga Yaman Cari Penghasilan Tambahan dari Ternak Madu
Yaman mengalami enam tahun perang yang membuat jutaan orang kelaparan dan beberapa bagian negara menghadapi kondisi kekurangan bahan pangan.
Negara ini memang memiliki persediaan makanan, tetapi krisis ekonomi yang parah telah membuat harga meroket di luar jangkauan banyak orang.
Bagi orang Yaman yang mampu berbelanja, kegembiraan sambusa renyah, rawani kenyal, atau baklava manis adalah inti dari pengalaman menjalani bulan suci Ramadan.
Camilan tradisional ini, dinikmati saat buka puasa, membuat orang tetap terjaga sepanjang malam sampai mereka melanjutkan puasa mereka saat fajar, menahan diri dari makan atau minum sepanjang hari.
Baca Juga: Saudi Arabia Nyatakan Ingin Akhiri Konflik Yaman, Sekjen PBB Sambut Baik
"Bisa dianggap sebagai salah satu makanan utama. Orang oh sungguh mendambakannya setelah puasa, setelah lelah, letih dan haus," kata Fuad al-Kebsi, seorang penyanyi populer, yang duduk bersama keluarga dan teman untuk berbagi manisan berbuka puasa.
Bagi mereka yang menyukai makanan manis, Ali Abd secara akrobatik melemparkan semangkuk telur ke udara sebelum menambahkan tepung dan vanili.
Pinggan kue rawani kuningnya dipanggang di tungku kayu bakar sebelum dipotong. Setelah keluar dari panggangan, kue tersebut disiram sirup aromatik yang sungguh amboi rasanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.