RUSIA, KOMPAS.TV - Menjelang pemilihan presiden bulan depan, Suriah dijatuhi serangan udara oleh Rusia. Serangan tersebut dijatuhkan tepat di persembunyian para militan di timur laut Palmyra. Dalam kejadian tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebanyak 200 militan tewas.
Baca Juga: Suriah Gelar Pemilihan Presiden 26 Mei Nanti
"Setelah mengkonfirmasi data melalui berbagai saluran di lokasi fasilitas teroris, pesawat Angkatan Udara Rusia melakukan serangan udara. Dua tempat persembunyian dihancurkan, hingga 200 militan, 24 truk pickup dengan senapan mesin kaliber besar, serta sekitar 500 kilogram amunisi dan komponen untuk membuat alat peledak improvisasi," demikian penjelasan dari Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (20/4/2021).
Pihak kementerian tersebut tidak menyebut gamblang di pangkalan mana Rusia menyerang melalui udara.
Namun dijelaskan, serangan ini berkaitan dengan rencana "kelompok teroris" di Suriah yang akan mengguncang kota-kota besar menjelang pemilihan presiden 26 Mei mendatang.
Baca Juga: Sebut Sebagai Bentuk Balasan ke Hamas, Israel Luncurkan Serangan Udara ke Gaza
Diketahui, Rusia telah menjadi sekutu utama rezim Assad. Bashar Al-Assad merupakan Presiden Suriah yang kini tengah menjabat.
Rusia pada Februari mengutuk serangan AS di Suriah Timur. Hingga kini, Rusia melalui Menteri Luar Negerinya ingin mengetahui rencana Washington di Suriah dan menyarankan Amerika Serikat tidak berencana meninggalkan negara tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.