PARIS, KOMPAS.TV - Prancis memberlakukan pembatasan masuk bagi warga dari empat negara, yaitu Argentina, Chile, Afrika Selatan dan Brasil, dalam upaya mencegah masuknya varian virus Corona yang sangat menular.
Demikian pengumuman pemerintah Prancis seperti dilansir Associated Press, Minggu, (18/04/2021).
Pembatasan itu termasuk karantina wajib selama 10 hari ditambah dengan pemeriksaan oleh kepolisian Prancis untuk memastikan orang yang masuk Prancis mematuhi kewajiban tersebut.
Siapapun yang datang dari empat negara tersebut ke Prancis dibatasi hanya warga Prancis dan keluarga, Uni Eropa, dan mereka yang tinggal permanen di Prancis.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, pemerintah sebelumnya melarang seluruh penerbangan dari Brasil.
Pelarangan itu dicabut hari Sabtu mendatang, setelah 10 hari, sementara aturan baru yang berlaku secara progresif kepada seluruh pendatang dari empat negara akan diterapkan pada saat berakhirnya pelarangan seluruh penerbangan dari Brasil.
Baca Juga: Prancis Tembus Rekor Korban Akibat Covid-19; 100.000 Orang Meninggal
Menlu Le Drian hari Sabtu di saluran TV France 3 mengatakan, empat negara tersebut "adalah yang paling berbahaya dari sisi jumlah varian virus Covid-19 serta dari sisi evolusi pandemi,"
Le Drian menambahkan, negara-negara yang akan masuk daftar penerapan aturan kesehatan yang lebih ketat dapat bertambah.
Berdasarkan aturan baru, pendatang masuk ke Prancis harus memberi alamat di mana mereka akan menjalani karantina wajib selama 10 hari. Kemudian polisi akan mengecek, dan bila ditemukan melanggar maka denda sudah menanti.
Di samping karantina wajib, Prancis juga makin ketat dalam pemeriksaan Covid-19. Pendatang harus menunjukkan hasil negatif tes PCR yang diambil kurang dari 36 jam, sementara aturan sebelumnya adalah kurang dari 72 jam sebelum naik pesawat atau hasil negatif tes antigen kurang dari 24 jam sebelum terbang.
Prancis sudah melaporkan lebih dari 100.000 warganya meninggal akibat Covid-19.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran minggu lalu seperti dikutip Associated Press mengatakan, varian virus Corona asal Inggris menyebar dengan cepat ke seluruh benua Eropa daratan dan bertanggung jawab atas 80 persen kasus positif Covid-19 di Prancis.
Sementara, kata Olivier, varian virus Corona yang pertama kali ditemukan di Brasil dan Afrika Selatan berjumlah kurang 4 persen dari seluruh kasus positif Covid-19 di Prancis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.