PAPUA, KOMPAS TV - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, memperingatkan TNI-Polri untuk tidak melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.
Sebby menegaskan, pihaknya bakal melakukan tindakan tegas kepada warga sipil yang kedapatan menjadi mata-mata untuk memantau kegiatan pihaknya.
Baca Juga: Pratu Lukius Anggota TNI yang Membelot Disebut Prajurit Terlatih, Ini Jabatan Pentingnya di KKB
“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/Polri jangan menggunakan tenaga masyarakat sipil dan masyarakat pendatang untuk memata-matai kami masyarakat Papua," kata Sebby dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu (17/4/2021).
Caranya, kata Sebby, dengan mengirimkan warga sipil dari berbagai profesi seperti pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, tukang ojek, penjual pakaian dan lain-lain.
“Bila itu cara yang negara Indonesia pakai untuk intelijen kami sudah tau cara-cara itu, maka kami tidak segan-segan tembak mati,” ucap Sebby.
Baca Juga: Kapolda Papua Perintahkan TNI-Polri Tutup Jalur Pelarian di Beoga Usai KKB Tembak Mati Siswa SMA
Selain itu, Sebby mengatakan, soal pembelotan anggota TNI yang memilih bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ia membenarkan terdapat mantan anggota TNI AD yang membelot. Prajurit tersebut diketahui berpangkat pratu bernama Lucky Y Mutuan atau lebih dikenal Lukius.
Sebby mengatakan, Pratu Lukius bergabung dengan KKB Papua sejak Februari 2021. Sebelum memutuskan gabung dengan KKB Pratu Lukius sempat bertugas di Pos TNI Bulapa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.