YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut data Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI pada 2019 potensi zakat mencapai 230 triliun tiap tahun. Sementara data Badan Wakaf Indonesia menunjukkan potensi wakaf per tahun hanya mencapai 188 triliun.
Hal tersebut yang menggerakan Manajemen Sekolah Edukasi dan Literasi Zakat Wakaf (SEZWa) Yayasan Fastabikhul Khoirot Bahrul Ulum, Yogyakarta bersama Kemenag Yogyakarta giatkan edukasi publik soal zakat.
“Merujuk data yang ada tentu sangat potensial, akan tetapi realisasi penerimaan zakat selama empat tahun terakhir baru mencapai 8 triliun atau 3,5 persen,” ungkap direktur SEZWa, Misbahrudin.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Pembayaran Zakat Melalui Amil Resmi
Menurutnya, rendahnya realisasi penerimaan tersebut diakibatkan oleh minimnya edukasi dan literasi zakat wakaf.
“SEZWa muncul sebagai wujud ikhtiar untuk mendorong masifnya edukasi dan literasi zakat wakaf kepada masyarakat,” kata Misbahrudin.
Merespon keberadaan SEZWa, Kakanwil Yogyakarta Edhi Gunawan mengapresiasi dan menyambut baik sekaligus memberikan dukungan kepada SEZWa.
Baca Juga: Kemenag Minta Pemkot Serang Kaji Ulang Larangan Restoran Buka Siang Hari Selama Ramadan
"Kami sangat berharap SEZWa turut andil mendorong terwujudnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat dan wakaf yang dibangun melalui edukasi dan literasi,” kata Gunawan dikutip dari bimasislam.kemenag.go.id, (16/4/2021).
Selain itu, Gunawan juga manaruh harapan kepada KUA untuk mengudukasi masyarakat soal wakaf dan sakat.
"Diharapkan KUA tidak hanya sekedar pelayanan nikah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat dan wakaf,” terangnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.