SAN DIEGO, KOMPAS.TV - Seekor ular viper semak afrika dengan bisa mematikan menggigit seorang karyawan Kebun Binatang San Diego, Senin (12/04/2021).
Yang membuat kondisi petugas kebun binatang itu kian terancam adalah belum ditemukannya antibisa dari ular tersebut.
Insiden tersebut terjadi saat sang pegawai tengah merawat ular tersebut di area tertutup.
Baca Juga: Dubai Tak Wajibkan Restoran Gunakan Tirai selama Puasa Ramadan
Juru bicara kebun binatang mengatakan, petugas tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk dievaluasi dan mendapatkan perawatan.
“Meski kebun binatang San Diego merawat sejumlah reptile beracun, namun insiden seperti ini sangat jarang terjadi,” bunyi pernyataan kebun binatang kepada USA Today.
“Ular tersebut selalu dikurung setiap saat tanpa risiko melarikan diri,” lanjutnya.
Baca Juga: Lindungi Tuannya, Anjing Ini Mati Korbankan Diri Digigit Ular Kobra
Ular viper semak afrika, atau dikenal sebagai Atheris Squamigera, berasal dari kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Seperti diungkapkan laman Museum Zoologi Michigan, bisa ular viper semak afrika bisa menyebabkan demam, pendarahan dan kematian untuk manusia.
Seperti diungkapkan Kebun Binatang Seneca di Rochester, New York, hingga saat ini antiracun dari ular viper semak afrika belum ditemukan.
Baca Juga: Gadis Ini Ketakutan Seusai Temukan Ular Beracun di Dalam Inhaler Asma Miliknya
Namun korban gigitan bisa dirawat menggunakan antibisa yang dibuat untuk bisa ular lainnya.
Hal itu sempat terjadi pada Januari 2015, ketika Kebun Binatang Dallas menolong warga lokal yang digigit ular viper semak afrika peliharaannya.
Padahal, di Dallas dan Forth Worth memelihara ular jenis tersebut merupakan praktik ilegal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.