BEIJING, KOMPAS.TV - China menyindir Jepang yang akan membuang limbah air nuklir Fukushima ke Laut. Mereka mempertanyakan, jika air itu aman dan bisa diminum, kenapa tak kirim air nuklir itu ke Amerika Serikat?
Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh salah satu juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying di platform Twitter.
Pernyataan tersebut semakin memperkuat penolakan China terhadap rencana Jepang yang akan membuang air limbah radioaktif dari reaktor nuklir Fukushima.
#Japan and the #US claim that the treated nuclear waster water from the #Fukushima nuclear power plant is in accordance with international safety standards and even drinkable, then why don't they keep the water for themselves? or maybe ship it to the US pic.twitter.com/qsSwJbufjF
— Hua Chunying (@SpokespersonCHN) April 14, 2021
“Jepang dan AS mengklaim bahwa air limbah nuklir yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima sesuai dengan standar keamanan internasional dan bahkan dapat diminum, lalu mengapa mereka tidak menyimpan airnya untuk diri mereka sendiri? Atau mungkin mengirimkannya ke AS?" tulis Hua yang dikutip dari akun Twitter-nya, @SpokespersonCHN, Rabu (14/4/2021).
Hua menambahkan, akan lebih baik untuk memiliki penilaian dari internasional tentang keamanan air limbah nuklir Fukushima Jepang itu sebelum ada yang meminumnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China lainnya, Zhao Lijian mengadakan jumpa pers pada Rabu (14/4/2021) terkait keputusan Jepang tersebut.
Baca Juga: Jepang Akan Buang Air yang Tercemar Nuklir Pembangkit Fukushima ke Laut
Melansir Xinhua, Zhao mengatakan, China sangat mendesak pihak Jepang untuk menghadapi tanggung jawabnya, mengikuti ilmu pengetahuan, memenuhi kewajiban internasionalnya dan menanggapi keprihatinan serius masyarakat internasional, negara-negara tetangga, dan rakyatnya sendiri.
Mengutip laporan media Jepang bahwa pekerjaan pelepasan limbah nuklir ke laut akan dimulai dalam dua tahun dan berlangsung selama 30 tahun. Jumlah total limbah nuklir disebut akan melebihi 1 juta ton.
Zhao mengatakan bahwa jumlah, durasi, cakupan area yang terkena dampak dan tingkat risikonya belum diketahui akan seburuk apa ke depannya.
Dia kemudian mengajukan tiga pertanyaan ke pihak Jepang.
Pertama, apakah pihak Jepang benar-benar mendengar keraguan dan kekhawatiran di dalam dan luar negeri?
Zhao menunjukkan bahwa ada pawai protes di banyak tempat di Jepang termasuk Tokyo dan Fukushima. Selain China, Korea, Rusia dan Uni Eropa, serta 311 kelompok lingkungan menyatakan penentangan tegas terhadap keputusan Jepang.
Baca Juga: Jepang Mau Buang 1 Juta Ton Air PLTN Fukushima ke Laut, China dan Korea Selatan Protes Keras
Juru Kampanye Iklim dan Energi di Greenpeace Jepang mengatakan bahwa pemerintah Jepang mengabaikan bukti yang jelas bahwa teknologi dan kondisi untuk kapasitas penyimpanan yang lebih besar tersedia namun mereka telah memilih untuk membuang air ke Samudra Pasifik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.