KOMPAS.TV - Ombudsman RI mengungkapkan hasil investigasi atas kebakaran tangki Pertamina Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat yang terjadi beberapa waktu lalu.
Anggota Ombudsman, Hery Susanto menyebut bahwa kebakaran kilang Minyak Balongan, sudah 3 kali terjadi.
Pertama, pada Oktober 2007. Saat itu api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah.
Kedua, pada 4 Januari 2019. Insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP Aset 3 ke pengolahan Kilang Minyak Balongan.
Ombudsman meminta Pertamina dan PT Kilang Pertamina Internasional segera menyelesaikan investigasi dengan melibatkan Bareskrim Polri.
Hery menyebut ada 3 kelalaian Pertamina di balik insiden kebakaran di Kilang Balongan.
Pertama, tidak dengarkan keluhan masyarakat. Dari hasil investigasi Ombudsman, Hery menyebut sebelum ledakan dan kebakaran terjadi di area kilang. Masyarakat sekitar sempat mencium adanya bau menyengat dari arah kilang.
Kedua, tak ada edukasi dan mitigasi becana termasuk bagi warga sekitar.
Ketiga, teknologi dan peralatan Pertamina yang dinilai usianya sudah tua.
Sebelumnya, Kilang minyak PT Pertamina RU VI yang berada di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin dini hari (29/3/2021).
Menurut penuturan seorang warga kepada Antara, api yang membumbung tinggi sampai terlihat hingga jarak lima kilometer. Suara keras yang diduga ledakan dari kilang minyak Pertamina tersebut juga terdengar.
Kilang ini mulai beroperasi pada 1994 dan terletak di Indramayu atau sekitar 200 km arah timur Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.