JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah isu reshuffle kabinet, para pimpinan dua partai politik Islam yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengadakan pertemuan.
Meski bertajuk silaturahmi, namun tetap saja perjumpaan ini memunculkan pertanyaan.
Apa yang dibahas dalam pertemuan itu?
Pertemuan antara PPP dan PKS ini digelar di kantor DPP PKS, tepat pada hari ke-dua Ramadan, Rabu (14/4/2021).
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa juga sadar pertemuan dengan PKS bakal menimbulkan spekulasi.
“Tentu saja mengundang pertanyaan antar partai. Misalnya kehadiran kami akan menimbulkan pertanyaan untuk apa PPP datang ke sini dan di hari ke-dua apakah ada udang di balik batu atau di balik kuali?” kata Suharso.
Namun menanggapi spekulasi tersebut, Suharso justru menjawabnya secara normatif.
Menurutnya, pertemuan itu merupakan bagian dari kerja-kerja partai politik untuk keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bagaimana memperjuangkan NKRI. Itu yg jadi penting untuk kita bersama. Kita mau bangun indonesia ke depan,” tuturnya.
Dia mengatakan, sejak pemilu pertama hingga pemilu masa reformasi, politik ke-umatan selalu diperdebatkan.
Namun, pertemuan dengan PKS dapat menjadi alternatif untuk menjajaki peluang bekerjasama.
Sementara Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan, perbincangan dengan PPP juga membahas kerja-kerja bersama di bidang politik.
Meski penjelasan Syaikhu tidak mendetail, namun dia menyatakan, harapannya dalam agenda-agenda politik PKS dan PPP bisa terbangun kerja sama.
MIsalnya, dalam sejumlah Pilkada, PPP dan PKS telah berhasil membangun koalisi.
Kerjasama tersebut pun membuahkan sukses di bebrapa Pilkada.
“Insya Allah melalui ini banyak lagi yang bisa kita perjuangkan bersama,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.