Kompas TV video sinau

Apa Perbedaan Minuman Bersoda dan Minuman Berkarbonasi?

Kompas.tv - 13 April 2021, 21:47 WIB
Penulis : Gempita Surya

SOLO, KOMPAS.TV - Di pasaran kita sering menjumpai olahan minuman berkarbonasi dalam bentuk air mineral maupun minuman bersoda.

Popularitas minuman bersoda membuat tak banyak orang mengetahui perbedaan antara minuman bersoda dan minuman berkarbonasi.

Keduanya sekilas memang tampak mirip, lalu apa perbedaannya?

Perbedaan minuman berkarbonasi dan minuman bersoda terletak pada kandungannya.

Minuman berkarbonasi mengandung karbon dioksida, kandungan garam yang membuat rasanya sedikit mencolok, dan memiliki kandungan pH 3-4 yang sedikit asam.

Sedangkan minuman bersoda mengandung karbon dioksida dengan campuran gula, asam nitrat, pemanis buatan seperti sirup jagung fruktosa dan kandungan lainnya.

Karena kandungannya, mengonsumsi minuman bersoda atau minuman berkarbonasi punya dampak tersendiri bagi tubuh.

Apa efek minuman berkarbonasi dan minuman bersoda pada kesehatan?

1. Gigi

Asam dan gula dalam minuman bersoda dapat merusak enamel gigi.

Sementara itu, minuman berkarbonasi yang tanpa gula tidak terbukti dapat merusak gigi.

2. Tulang

Minuman berkarbonasi tidak memengaruhi kesehatan tulang.

Sementara itu, minuman bersoda dengan kandungan asam sitrat, dan cola yang mengandung banyak fosfor berpotensi menurunkan kadar kalsium.

3. Berat badan

Minuman bersoda dengan kandungan gula dapat menyebabkan rasa lapar akibat meningkatnya hormon rasa lapar yang disebut ghrelin.

Sedangkan minuman berkarbonasi dapat menyebabkan rasa kenyang lebih lama ketimbang minuman biasa.

4. Pencernaan

Asam lemak yang terdapat dalam minuman berkarbonasi dapat merangsang reseptor saraf di mulut.

Sedangkan kandungan fosfor dalam minuman bersoda dapat mengikat zat kalsium, magnesium, serta seng yang ada di dalam usus halus berakibat pada gangguan pencernaan dan penyerapan gizi.

5. Otak

Kandungan fenilalanin dalam asparatame, pemanis buatan yang banyak ditemukan dalam minuman bersoda juga dapat menyebabkan kerusakan otak.(*)

Grafis: Joshua Victor



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x