JAKARTA, KOMPAS.TV- Wisnu Heryanto Kerstowo mengungkapkan saat ini hanya ada dua orang yang mengetahui persis sejarah lahir dan berdirinya Partai Demokrat. Dua orang tersebut adalah dirinya dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dua nama lainnya adalah Vence Rumangkang dan Kurdi Mustofa yang telah meninggal dunia.
“Yang mengetahui persis sejarah proses lahir dan berdirinya partai demokrat 20 tahun yang lalu, saat ini tinggal dua orang, yakni saya dan SBY,” kata Wisnu Heryanto Kerstowo melalui keterangan tertulis kepada KOMPAS TV, Selasa (13/4/2021).
Baca Juga: 20 Tahun Diam, Mengaku Pendiri Awal Partai Demokrat Buka Suara
Meski demikian, Wisnu Heryanto Kerstowo tidak sepakat dengan pernyataan kader Partai Demokrat kubu AHY, Syarief Hasan, yang menyebutkan bahwa 99 orang yang tercantum sebagai pendiri Partai Demokrat tidak tahu apa-apa.
Apalagi dituding, eksistensi 99 orang pendiri hanya untuk memenuhi persyaratan formal saja.
“ Berarti Anda tidak tahu proses dan sejarah berdirinya Partai Demokrat yang sesungguhnya," ujar wisnu.
Menurut Wisnu, dia dan para pendiri merancang dan memikirkan dari nol besar sampai jadi Partai Demokrat, justru yang sekarang berada di Partai Demokrat AHY, disebutnya hanya penikmat saja. Baca Juga: Terkait Pendaftaran Partai Demokrat ke HAKI, Darmizal Menduga Syarief Hasan Ingin Menjerumuskan SBY
Kepada Syarief Hasan, Wisnu dalam pernyataannya menegaskan sebagai intelektual ia tidak pernah melacurkan diri. Karena itu, kata Wisnu, hubungannya dengan SBY tidak terlalu baik.
“Yang benar saya katakan benar dan yang salah saya katakan salah. Sikap saya itulah yang membuat SBY kurang nyaman,” ungkap Wisnu.
“Sehingga setelah (SBY) berkuasa di Istana Negara memerintahkan orang-orang di sekelilingnya yang dekat dengan saya agar menjauhi saya,” lanjutnya.
Baca Juga: Hasil Survei Elektabilitas AHY Lampaui Prabowo, Demokrat: Kami Semakin Terpacu
Dalam pengakuannya, Wisnu menuturkan tidak pernah mengganggu SBY dan kroni-kroninya selama 20 tahun. Kemunculannya saat ini, dilakukan Wisnu karena logo Partai Demokrat didaftarkan sebagai kekayaan intelektual pribadi Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya tidak punya ambisi untuk cari popularitas maupun kepentingan pribadi apapun,” tutur Wisnu.
“Yang saya suarakan adalah hati nurani untuk menegakkan keadilan dan kebenaran demi kebaikan serta kemaslahatan bersama, khususnya untuk generasi penerus partai yang dirikan 20 tahun yang lalu,” tutup Wisnu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.